Teknologi digital dan internet secara signifikan akan membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi di tengah masyarakat. Hal ini berpengaruh juga pada mental kita di era digital.
Sisi Suhardjo, General Manager IRIS PR mengatakan, budaya digital mampu memperluas jaringan, menciptakan inovasi dan kreativitas, memberikan fleksibilitas, hingga memperluas bisnis yang sedang dijalankan.
“Pancasila bisa sangat digunakan di dalam cara kita berdigital. Bagaimana ini menjadi sebuah pedoman kita saat menjalankan kehidupan digital sehari-hari. Karena pancasila merupakan pedoman hidup, berbangsa, dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Sisi dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (16/10/2021).
Menurut Sisi, Pancasila sangat relevan bagi kehidupan kita. Karena nilai-nilainya berisi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Seperti yang kita ketahui, Pancasila berfungsi sebagai pemersatu bangsa, pengarah dan motivator bangsa mencapai cita-cita, identitas bangsa, hingga sebagai kontrol sosial di masyarakat.
“Teknologi dan budaya digital seperti software dan hardware. Ketika kita tidak bisa memanfaatkannya, fungsinya menjadi tidak maksimal. Bagaimana kita memanfaatkannya sama seperti budaya digital. KIta harus punya pondasi agar bisa menjadi masyarakat yang mampu bersaing,” jelasnya.
Lanjutnya, budaya digital bisa mengakselerasi pemanfaatan teknologi dan membantu masyarakat berkembang untuk meraih banyak hal. Budaya yang kuat membuat kita mampu memanfaatkan teknologi digital dengan semaksimal mungkin.
Ia menyampaikan, budaya digital membuat kita memiliki agility dan otonomi yang lebih luas. Agility merupakan kelincahan hal ini mendukung pekerjaan kita di ruang digital. Sementara otonomi kita bisa mengatur penggunaan digital sesuka kita. Di samping itu, adanya budaya digital bisa mendorong produktivitas kita. Contohnya, masyarakat bisa menyelesaikan pekerjaan secara lebih cepat.
Dengan budaya digital, masyarakat menjadi lebih mudah dalam mengakses teknologi. Serta terjadi pemberdayaan masyarakat yang merangsang pertumbuhan.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Audrey Chandra (Jurnalis Kompas TV), Akbar Riadi (Guru SMAN 1 Sindang), Diana Balienda (Pengusaha – Digital Trainer), dan Winda Ribka sebagai Key Opinion Leader.