Pandemi Covid-19 sangat memengaruhi segala aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya. Dari sisi kesehatan ribuan orang meninggal karena Covid-19, sementara di sisi ekonomi pertokoan, pasar tradisionaldan pariwisata stagnan. Akibatnya ekonomi dunia mengalami koreksi sangat dalam. Di bidang sosial timbul masalah pengangguran, gejolak sosial, dan terbentuknya kebiasaan baru yang harus beradaptasi dengan pandemi.
“Tapi itu semua menjadi titik awal kita bangkit,” kata Indra Darmawan, Founder Bening Saguling Foundation sebuah yayasan yang fokus di bidang pelestarian lingkungan, saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Jumat (15/10/2021).
Dia pun mengemukakan ada berbagai cara masyarakat untuk bangkit. Pertama dengan memiliki mental pejuang bukan pecundang, kemudian beradaptasi dengan kebiasaan baru. Bahwa Covid-19 memang nyata dan harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Selanjutnya setiap orang akhirnya harus memiliki digital skills.
Dalam hal memiliki mental pejuang, segala kesulitan akan dihadapi sebagai sebuah tantangan, berbeda dengan mereka yang memiliki mental pecundang maka akan melihat semua itu sebagai rintangan. Sebab di masa pandemi ini banyak hal justru menjadi peluang. Adapun di fase adaptasi dengankebiasaanbaru, masyarakat tentunya perlu mengikuti protocol kesehatan, melakukan vaksinasi, jagajarak, memakai masker, selalu mencuci tangan, dan membawa hand sanitizer.
Setelah adaptasi, masyarakat perlu memiliki digital skills agar bisa memanfaatkan teknologi dengan maksimal untuk mempermudah kehidupan. Antara lain kemampuan untuk berkomunikasisecara professional lewat media digital, mampu mengoperasikan gadget, laptop dan beberapa software, mampu bertransaksi secara online. Dalam kemampuan digital lanjutan termasuk di dalamnya yang dipergunakan untuk kepentingan pekerjaan seperti digital marketing, desain, dan analisis data.
Digital skills juga meliputi kemampuan dalam menerima informasi, menganalisa, dan mengevaluasinya. Hal ini berkaitan dengan cara mencerna suatu berita agar tidak mudah terpapar hoaks maupun menyebarkannya. Serta tak kalah penting termasuk di dalamnya kemampuan dalam menerapkan etika berkomunikasi di duniamaya.
Webinar juga menghadirkan narasumber seperti Ana Agustin, Managing Partner di Indonesia Global Lawfirm, Iman Darmawan, seorang Fasilitator Public Speaking, Taufik Hidayat, Kepala UPT IT & Dosen Fakultas Teknik Universitas Syekh Yusuf dan Bianca Utaya, Creative Director of Murni Sarana Cargotama.