Perubahan abad 21 dapat dilihat dari pemanfaatan internet yang digunakan dalam hampirsegala aspek kehidupan. Hari ini dengan sistem digital, penyimpanan pun dilakukan dalam satu tempat saja yaitu cloud. Kinisetiap orang seperti memiliki virtual asisten selama 24 jam, di mana ada ketergantungan terhadap teknologi untuk berkomunikasi dan melakukan aktivitas.
“Digital hari ini sudah jadi bagian dari kehidupan kita dan ada fenomena interaksi social baru, seperti sekolah online, kursus online, bekerja online, webinar, dan berniaga online,” kata WildanAwaludin, Ketua TBM Pengelolaan Lingkungan Cibungur/Leader SFCOMKBB saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Jumat (15/10/2021).
Dia mengatakan segala sesuatu yang sekarang serba online haruslah dimanfaatkan dengan lebih produktif dan kreatif. Segalasumber digital dapat dipergunakan untuk memaksimalkan potensi, misalnya menjadi content creator. Meskipun di daerah perubahannya tidak terlalu signifikan, namun dengan adanya internet maka segala sesuatu menjadi mungkin. Bahkan kemajuan digital bias memfasilitasi informasi keunggulan atau objek menarik di suatu daerah.
Hal produktif lainnya yang bias dilakukan dengan adanya internet adalah menjadikan media social sebagai sarana digital marketing, misalnya mempromosikan produk lewat marketplace. Serta menjadikan ruang digital sebagai tempat untuk melakukan kegiatan social seperti penggalangan dana.
Lebih lanjut Wildan yang juga terjun ke masyarakat mengatakan pelaku UMKM di Kabupaten Bandung Barat selama masa pandemi masih ada yang bingung dengan cara pemasaran produknya. Namun berkat adanya diskusi dan acara komunitas permasalahan tersebut bisa diatasi dengan cara literasi digital.
“Kita harus melek teknologi dan literasi digital, kalau kita punya ilmu kita bias memanfaatkan potensi yang ada dan juga tidak akan semena-mena menggunakan media untuk menyebarkan berita hoaks atau informasi yang tidak sesuai fakta,” katanya lagi.
Hadir pula narasumber seperti Dee Rahma, seorang Digital Marketing Strategist, Ana Agustin, Managing Partner di Indonesia Global Lawfirm, Mona Ratuliu, Founder ParenThink, dan Ayu Imada, seorang Blogger & Content Writer.