Begitu banyak jalan untuk mencari cuan di dunia digital. Namun pengetahuan yang tidak dicocokkan dengan kebutuhan pasar produk kita juga hanya akan membuang-buang uang.
“Seperti halnya mitos bikin website pasti banyak yang beli. Tergantung kekuatan jasa yang kita tawarkan. Kita harus tahu dulu target kita siapa. Daripada kita bikin website ternyata sepi pengunjung uang yang dikeluarkan akan sia-sia,” ujar Aristyo Hadikusuma,M.T, Director at OTINESIA, Dosen Telkom University ketika berbicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (19/10/2021).
Ia menambahkan sebelum melakukan keputusan harus memeriksa dulu. Dengan tahu market dan produk ada beberapa pilihan toko digital untuk coba bangun.
Ada beberapa pasar digital yang bisa dimiliki untuk menjual produk atau jasa, yaitu:
- Website
- Instagram.
- YouTube
- TikTok
- Aplikasi seluler (android & IOS)
Mengapa harus tahu market? Ini bertujuan agar mengetahui potensi cuan maksimal Anda agar lebih terarah dan meminimalisir kerugian yang tidak perlu. Dengan melacak market yang Anda tuju, Anda akan mengetahui jenis toko digital yang akan dikembangkan.
“Ibaratnya Anda menjual hijab dengan kemasan brand cakep dan dengan model serta influncer, maka jika menjualnya di Facebook tidak akan maksimal. Anda bisa memasarkan di Instagram. Namun jika menjual produk dengan design meriah dan produk terjangkau maka bisa disesuaikan pasarnya,” tutup Aristyo.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Alfret Nara (Practitioner IT – Frankfurt University of Applied Science), Wijaya Kusuma, S.Tr.Kom (Ketua RTIK Kabupaten Subang), Gabriella Jacqueline (Brand Activation Lead at Startup Agritech & Entrepreneur), dan Benito sebagai Key Opinion Leader.