Warga digital penting untuk berlaku baik dan bermartabat, sangat serius untuk kelangsungan dari ruang digital yang aman dan tentram. Memahami tipe media sosial menjadi sebuah keharusan yang dilakukan oleh warga digital. Bagaimana interaksi sosial di media sosial, apakah interaktif atau personal.
Ira Pelitawati, penggiat literasi digital menjelaskan, mengetahui tipe media sosial ini dibutuhkan agar para pengguna dapat lebih bijaksana adalah saat menyampaikan pesan yang dikirimkan.
Misalnya saat di Facebook seperti apa kata-kata yang harus dibuat. Begitu juga di Instagram berbeda dengan WhatsApp seperti apa status yang dibuat karena akan dibaca oleh banyak orang berbeda saat kita melakukan kiriman pesan di WhatsApp. Karena media sosial itu sering dipertanyakan, apakah mempersempit atau memperluas wawasan.
“Tentunya memperluas karena tidak ada sekat di ruang digital begitu juga di media sosial. Kita bisa berkenalan ke seluruh dunia, mencari orang yang dengan satu hobi atau minat dengan kita. Namun yang patut harus diketahui oleh para pengguna digital apa yang mereka suka itu akan selalu muncul sehingga itu akan mempersempit wawasan,” ungkapnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (19/10/2021).
Jadi, kiatnya agar media sosial tidak malah membuat kita berpikiran sempit yaitu kita tidak hanya mencari satu topik saja terlebih untuk isu-isu yang sensitif.
Kedua pasang perisai anti hoaks sebagai dasar pengetahuan dan mengasah kemampuan. Ketika ada informasi yang datang, cek benar atau tidak. Jika memang benar harus kembali melihat adakah manfaatnya. Tidak hanya sampai disini, lihat juga apakah informasi ini penting atau tidak untuk orang lain kalaupun memang penting itu juga, apakah mendesak untuk dibagikan.
“Jadi dalam membagikan informasi itu harus banyak tahapan yang dilalui dalam pikiran kita. Jika belum penting dan mendesak informasi yang kita dapat itu kita simpan saja dahulu, bisa jadi suatu saat menjadi penting dan mendesak,” ungkapnya.
Terakhir, pakai etika saat berinteraksi seperti seperti berkata sopan, seperti mengucapkan salam dan menggunakan bahasa daerah sesuai dengan daerah mereka. Berkomentar baik jika ingin memberikan kritik berikat kritik hanya kepada karya bukan personal.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Eko Prasetyo (Co-Founder Syburst Corporation), Katherine (Owner Organicrush), Tetty Kadi (Anggota Aktris Senior), dan Sari Hutagalung sebagai Key Opinion Leader.