Seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Budaya Indonesia dapat juga diartikan bahwa Indonesia memiliki beragam suku bangsa dan budaya yang beragam seperti tarian daerah, pakaian adat juga rumah adat.
“Budaya Indonesia tidak hanya mencakup budaya asli Bumiputera tetapi juga mencakup budaya budaya pribumi yang mendapat pengaruh budaya Tionghoa, Arab, India dan Eropa,” ujar Virginia Aurelia founder divetolive saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (19/10/2021).
Sedangkan masyarakat digital iyalah memiliki pikiran dan akal yang sudah lebih maju terhadap perkembangan teknologi. Tidak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Di era revolusi industri 4.0 ini terjadi banyak perubahan perubahan teknologi digital di berbagai bidang kehidupan manusia. Baik, bisnis, perbankan, infrastruktur maupun komunikasi sebagai dampaknya muncul profesi-profesi baru dan hilangnya beberapa profesi lama.
Cara menjadi masyarakat digital yang berbudaya Indonesia yakni diharuskan kita mengenal literasi digital. “Bagaimana seseorang dapat mengoperasikan perangkat digital yang lebih baik. Memanfaatkan segala fitur-fitur yang ada untuk berkarya. Bagaimana mereka dapat memahami bahwa setiap aspek dalam kehidupan ini sudah secara digital ditambah dengan bagaimana budaya atau pemikiran itu tidak berubah tetap budaya Indonesia,” ungkap Virginia.
Lanjutnya, bukan hanya soal seseorang itu dapat mengoperasikan perangkat digital dan juga aplikasinya tetapi dapat berperilaku baik di ruang digital. Masyarakat digital harus dapat menjalankan etika digital agar saling menghargai di dunia digital. Terakhir Bagaimana masyarakat digital dapat menjaga keamanan perangkat, media digital hingga akun mereka di dunia digital.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Panji Oetomo (Penggiat Literasi Digital), Gunawan Kamri (CEO PT. Kuliner Anak Bangsa), Nindy Tri Jayanti (Entrepreneur). dan dr.Maichel Kainawa sebagai Key Opinion Leader.