Pengguna pengguna internet yang menggunakan smartphone ada 195,3 juta. Masyarakat Indonesia sekarang ini tidak bisa lepas dari internet ataupun media sosial dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Peluang-peluang banyak sekali muncul di ruang digital. Ryzki Hawadi, CEO & Co-Founder Attention Indonesia mengatakan, di samping peluang itu kita harus mengembangkan passion kita. Di saat kita bekerja sesuai passion, pekerjaan itu tidak akan terasa memberatkan. Apabila passion kita berada pada bisnis digital, kita perlu menganalisa market kita agar antara produk dan pasar itu sinkron atau dikenal dengan market intelligence.
Dalam hal ini, kita harus tau dengan siapa kita berkomunikasi, menentukan demografi dan kebiasaan, memperlakukan followers seperti sahabat, dan membuat standpoint yang juga bisa menyesuaikan pasar. Kemudian, pentingnya branding untuk meningkatkan value dari produk kita, impresi, dan lain sebagainya mengenai brand kita secara detail. Termasuk di dalamnya filosofi, logo, warna, packaging, company profile, dan lainnya.
Ia melanjutkan, kita memanfaatkan channel untuk melakukan promosi. Melalui media sosial, marketplace, website, dan email. Namun kita tidak bisa memulainya secara serentak, tetapi secara bertahap. Media sosial yang digunakan sebagai representasi toko atau brand dengan prioritas utama.
“Membuat matriks atau pola pada feeds di media sosial agar membuatnya lebih menarik. Buat editorial plan yang harus dimiliki agar bisa memposting sehari sekali. Fungsinya agar kita tau apa yang mau diposting di kemudiah hari,” ujar Ryzki dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (28/10/2021).
Algoritma dari setiap platform itu berbeda-beda. Kita harus bisa meningkatkan engagement agar terjadi komunikasi dua arah antara pihak online shop dengan customer. Menurutnya, dibandingkan menargetkan followers, lebih baik meningkatkan engagement. Kita bisa meningkatkan engagement di media sosial dengan menggunakan question box, tanya pendapat, dan hal lainnya yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan followers sekaligus brand kita. Selain itu, meningkatkan engagement dengan menggunakan edukasi, motivasi, tips trik, dan hiburan. Targetkan niche karena tidak semua orang adalah market kita.
“Mengikuti ombak pembicaraan masyarakat. Jadi kita ikut apa yang lagi ramai dibicarakan oleh banyak orang. Manfaatkan iklan untuk meningkatkan brand awareness, traffic, engagement, hingga conversions untuk keuntungan,” ungkapnya.
Hal yang tidak boleh dilupakan ialah call to action. Di mana kita mengarahkan pengguna untuk melakukan sesuatu dalam hal ini ialah membeli produk, dengan mencantumkan nomor WhatsApp atau bahkan situs web.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Katherine (Praktisi Kesehatan), Silvia (Dentistpreneur), Wanta Heryana (Relawan TIK Indonesia), dan Clarissa Purba sebagai Key Opinion Leader.