Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini banyak memunculkan e-commerce. Dengan adanya e-commerce ini banyak orang yang akhirnya membuka toko online dan menjual berbagai barang dan jasa.
“Secara gerak digital, Covid-19 membuat gebrakan baru dan kesempatannya untuk bergerak di dunia digital itu lebih luas,” tutur Richard Paulana, COO TMP Event dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (28/10/2021).
Perlahan-lahan masyarakat mulai nyaman di rumah dengan aktivitas belanja onlinenya. Promo-promo yang ditawarkan pada marketplace membuat banyak konsumen terdorong untuk berbelanja. Nantinya, di masa depan tidak menutup kemungkinan belanja online menjadi gaya hidup. Oleh karena itu, kita harus mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan saat belanja online agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Beberapa faktor pendorong yang membuat masyarakat menyukai layanan belanja online karena harganya terjangkau, promo menarik, pengiirmannya cepat, produk bervariasi, dan bonus lainnya. Richard menuturkan, langkah-langkah yang harus kita lakukan dalam bertransaksi digital.
Pertama, memilih e-commerce yang terpercaya. Kita lebih berbelanja yang nyaman di e-commerce tentu untuk menghindari penipuan. Dengan adanya platform seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, dan sebagainya akan lebih aman. Kita bisa melacak barang yang dibeli hingga akhirnya sampai ke tangan kita.
Kedua, periksa rating dan history penjualan toko. Terkadang kita sering lalai dan lupa untuk memeriksa rating penjual. Rating juga membantu kita dan pembeli lainnya untuk menilai reputasi toko. Dengan itu, kita juga jangan terpaku pada satu toko, tetapi cek juga toko lainnya.
Ketiga, memilih cara pembayaran yang aman. Pada umumnya, e-commerce memiliki berbagai opsi pembayaran seperti kartu kredit, ATM, gerai retail, hingga jasa kredit online. Selain itu, kita bisa membayar melalui virtual account. Apabila menggunakan virtual account pembayaran jadi lebih spesifik.
“Kita juga harus tahu teknik-teknik kejahatan siber yang ada di Indonesia, seperti spamming, phishing, dan carding. Jagalah data-data pribadi kita untuk menghindari hacker,” ujarnya.
Keempat, menghindari kejahatan siber. Untuk menghindari kejahatan, kita bisa meng-update password secara berkala, menghindari jaringan publik untuk transaksi keuangan, menyalakan notifikasi login. Kemudian, menghindari diri untuk mengklik ling secara sembarangan, mengaktifkan two factor authentication, dan tidak membagikan kode OTP kepada siapapun.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Ginna Desiana (Kreator Game Board Dolanan Yuk.id), Mariyah Ulfa (Komite MANU Putri Buntet Pesantren), Dian Swika (Praktisi Olahraga), dan Clarissa Darwin sebagai Key Opinion Leader.