Kemajuan teknologi sangat pesat, di era revolusi industri 4.0 ini terjadi banyak perubahan perubahan teknologi digital di berbagai bidang kehidupan manusia baik di sektor ekonomi, bisnis, perbankan, infrastruktur maupun komunikasi.
Akibatnya muncul pekerjaan baru dan hilangnya beberapa pekerjaan yang sudah lama eksis. Nurrul Baety Tsani, relawan TIK Jawa Barat mengingatkan, namun yang harus digarisbawahi jangan sampai budaya Indonesia yang hilang akibat dari pesatnya kemajuan teknologi ini. Cara untuk menjadi masyarakat digital yang berbudaya Indonesia.
Kita harus memiliki kecakapan digital baik hard skill atau soft skill atau apapun itu kita harus bisa paling tidak mengetahui dan mengenal. Banyak profesi baru, maka dari itu memanfaatkan kesempatan ini untuk bisa belajar lagi ilmu di bidang digital. Kalau kita tidak mau berkembang kita akan ketinggalan. Kemudian seseorang harus mengerti dan memiliki budaya digital.
“Generasi muda lahir ketika teknologi sudah ada, mereka dapat merasakan berbagai budaya yang hadir internet. Bukan hanya itu saja budaya keseharian mereka kini sudah membudaya digital di mana seluruh aktivitas mereka dilakukan secara online,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (29/10/2021).
Untuk kecakapan digital generasi yang lebih tua belajar kepada dari yang lebih muda. Tetapi untuk budaya digital generasi muda dapat meminta masukan pesan, bagaimana cara mencintai budaya diri sendiri. Bagaimana cara menghargai perjuangan pahlawan kita? Jangan sampai generasi muda ini tidak mengetahui bagaimana pahlawan di Indonesia, mengenal sejarah bahkan kebudayaan yang sangat beragam di Indonesia.
Menjadi masyarakat yang berbudaya Indonesia juga jangan lupa untuk melakukan etika digital. “Dari kecil sebagai masyarakat Indonesia kita sudah diajarkan bagaimana etika tapi entah kenapa semakin dewasa seseorang semakin lupa untuk terus melakukan etis saat berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan orang lain terutama di ruangan digital,” tambahnya.
Masyarakat digital juga harus bisa memahami bagaimana keamanan digital ini dapat menjaga diri kita di ruang digital. Bukan hanya diri kita tetapi orang-orang yang ada di sekeliling kita pun dapat kita lindungi dengan kita menjaga keamanan digital diri kita sendiri. Dengan menjaga data diri, privasi dan juga akun media digital kita.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Zacky Badruddin (Owner Visquares), Virginia Aurelia (Owner & Founder divetolive.id), Kis Urel (People Development Coach), dan Tanisha Zharfa sebagai Key Opinion Leader.