Memasuki dunia digital di mana ini zaman sekarang, menyampaikan melalui sebuah media seperti YouTube. Untuk pembelajaran dan lain sebagainya kemudian ini akan menjadikan budaya kita ikut berubah, kebiasaan dulu perlahan memudar. Misalnya, menjadikan atau mengubah kehidupan kita yang dulunya akrab berteman, kalau sekarang sudah lewat media online.
Anwar Sodiq, wakil Kepala Sekolah SMA Darul Fatah Cihampelas mengatakan, perubahan zaman online dan offline, misalnya, dulu guru di depan kelas menyampaikan, menginformasikan terkait pembelajarannya. Kemudian anak-anak hanya mendengarkan dan dapat langsung berinteraksi.
“Dari segi pendidikan di dunia offline bisa jadi berinteraksi lebih daripada online. Semua tergantung kita kembali kepada budaya yang akan kita terapkan akan seperti apa di dunia offline. Pada awal mula anak tidak suka karena baru merasakan. Namun setelah hampir dua tahun mereka mulai merasakan nyaman,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/10/2021).
Mereka yang sudah nyaman alasannya karena mereka dapat belajar dari mana saja. Walaupun sekarang masih tatap muka terbatas dan menggunakan sistem hybrid, kini dimungkinkan untuk anak-anak sekolah beradaptasi menggunakan sistem ini. Membagi pembelajaran antara di sekolah dan di rumah.
“Sekolah online itu memungkinkan anak lebih berekspresi, lebih luas cara pengerjaannya karena mereka dapat mencari dari banyak sumber dan mengembangkannya,” tuturnya.
Anwar menegaskan, dalam Islam dalam menuntut ilmu ada kebarokahan artinya bagaimana bertemu dengan guru secara langsung itu lebih baik. Karena dapat berdiskusi lebih lanjut dan dapat mengoreksi secara langsung.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Reza Haryo (Konsultan Bisnis), Nindy Tri Jayanti (Entrepreneur), Ismita Saputri (Podcaster, Dosen dan Entrepreneur), dan Marcela Vionita sebagai Key Opinion Leader.