Hubungan antara budaya dengan media dijelaskan bahwa sebuah budaya itu memberi masyarakatnya gagasan tentang cara mendekati keputusan hidup. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. sekaligus memberi ide tentang semua pelajaran hidup yang dapat diterima.
Aktivitas keseharian tidak lepas dari gawai dan internet. Kehidupan kita ada di dalam sebuah handphone, jadi kita udah tidak bisa lepas bahkan ketika kita berpergian handphone ketinggalan di rumah dipastikan panik. Begitupun juga pada anak-anak kecil, mereka tidak bisa lepas dari gawai. Kondisi-kondisi ini jika tidak dapat kontrol orang tuanya bisa jadi anak-anak tersebut kita yang masih rentan dengan pengaruh pengaruh negatif. Mereka nantinya akan menerima semua informasi tanpa ada filter.
Dewi Saripah, Ketua MGMP Bahasa Inggris Mata Garut menjelaskan, hubungan budaya dengan media melalui media termasuk di dalamnya media digital, gagasan masyarakat tentang kehidupan tentang budaya itu disampaikan secara luas kepada masyarakat. Bagaimana saja bentuk- budaya, ada tiga di antaranya praktik, perspektif dan filosofis. Praktik yaitu pola interaksi sosial atau perilaku penggunaan produk apa, kapan, dan di mana, bagaimana kita berinteraksi dengan budaya-budaya tertentu.
“Pada saat seseorang mempraktekkan sebuah kesenian daerah, kemudian juga dia mempraktekkan alat musik daerah. Maka dia sudah melakukan praktik budaya,” jelasnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (04/11/2021).
Bentuk kedua adalah produk itu berupa kreasi, berwujud seperti patung lukisan karya sastra ataupun kreasi yang tidak berwujud seperti dongeng lisan tarian dari budaya-budaya tertentu yang mencerminkan perspektif dari budaya itu sendiri. Ketiga adalah perspektif adalah hal-hal yang filosofis hal-hal yang mengartikan makna, sikap, nilai dan gagasan yang mendasari praktik budaya dan produk budaya di masyarakat.
Melihat rangkaian praktek, produk dan perspektif budaya secara utuh adalah prasyarat untuk melakukan kegiatan literasi digital dalam ruang budaya Jadi selain kita harus membiasakan budaya yang baik dalam digital, kita juga harus mampu memasukkan melestarikan budaya bangsa dalam aplikasi digital dalam media digital.
“Bagaimana kita bisa mampu memperkenalkan budaya yang sangat beragam. Indonesia itu sangat kaya akan budaya, mulai dari kesenian tarian, bahasa agama dan sebagainya. Semua itu bisa kita kenalkan lewat media digital ke warga global,” tuturnya.
Keberagaman budaya Indonesia itu menjadi modal yang sangat besar bagi kita. Ini adalah sesuatu hal yang patut kita syukuri bahwa Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi satu juga.
Itu bukan alasan bagi kita semua untuk saling membanggakan budaya masing-masing. Tidak ada yang lebih bagus, tidak ada yang lebih indah. Semuanya memiliki keunikan tersendiri dan ini yang harus kita banggakan, harus kita sampaikan harus kita lakukan supaya budaya Indonesia menjadi semakin mendunia.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Gabriella Jacqueline, (Brand Activation Lead at Startup Agritech and Entrepreneur), Dewi Tresnawati (Relawan TIK Jawa Barat), Gunawan Lamri (entrepreneur), dan Yumna Aisyah sebagai Key Opinion Leader.