Banyaknya orang yang menggunakan internet menambah faktor pentingnya etika digital harus diterapkan. Hal ini didasari oleh perbedaan latar belakang.
Dalam aktivitas keseharian di ruang digital, tentu tidak asing dengan yang namanya unggahan digital. Silvia seorang dentistpreneur menjelaskan bahwa unggahan digital adalah fragmen kehidupan berupa foto, video, atau komentar yang ingin kita tunjukkan atau suarakan di dunia digital.
Menerapkan etika digital berfungsi sebagai wadah refleksi agar kita tidak melakukan atau mem-posting hal negatif di internet, seperti mengumbar emosi, menghina orang lain, menyindir, menyebarkan berita palsu, berkomentar negatif, dan sebagainya. Apabila menggunakan etika, ketika kita menerima informasi maka harus cerdas dalam menangkap isi beritanya. Kemudian, menghindari SARA dan bullying, menggunakan kata kata yang layak dan sopan sebagai sebuah etika berkomunikasi, serta membatasi diri dalam menyebarkan informasi pribadi.
“Hal yang banyak tidak disadari sama pengguna digital. Sebenarnya pada saat menelusuri dunia digital dan melakukan unggahan digital, kita sedang berkontribusi dalam membuat sebuah persona dan karakter diri,” ujar Silvia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021).
Ia mengatakan, apa yang kita unggah di media sosial harus diimbangi integritas, nilai diri, kemampuan, dan realita. Jangan sampai apa yang terjadi di dunia digital tidak sesuai dengan dunia nyata. Silvia menyampaikan, keduanya harus selaras. Sebab di era ini, personal branding berpengaruh kepada pekerjaan dan masa depan kita. Bahkan, tidak jarang unggahan negatif di dunia digital bisa menjadi bumerang di kehidupan nyata.
“Terkadang kita sudah bikin unggahan yang baik. Gara-gara satu unggahan yang negatif itu bisa berdampak buruk dan merusak unggahan baik,” jelas Silvia.
Kita bisa menunjuang pengembangan diri kita di dunia digital hanya dengan bersikap positif. Dengan demikian, manfaat lainnya akan kita rasakan seperti relasi yang lebih luas, memiliki kepercayaan dan reputasi yang baik, dan mencegah salah paham dari berbagai pihak. Oleh karena itu, selalu bijak saat mengunggah karena jejak digital akan selalu ada.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Stefany Anggriani (Makeup Beauty Influencer), Kodar Udoyono (Dosen Fakultas Teknik Universitas Mandiri), Felix Kusmanto (Dosen Paruh Waktu dan Peneliti SDM), dan Tresia Wulandari sebagai Key Opinion Leader.