World Bank memprediksi Indonesia menjadi pusat ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2030 dengan kebutuhan sekitar 9 juta talent yang memiliki digital skills.
Dee Rahma, seorang Digital Marketing Strategist mengungkapkan akan ada begitu banyak peluang dari prediksi perkembangan digital ekonomi di masa depan. Namun ada tantangan yang harus dihadapi yakni terkait ketersediaan suplly talent digital digital masih perlu ditingkatkan, untuk menekan kesenjangan keterampilan.
“Dengan kebutuhan talent tersebut, sejak sekarang masyarakat sudah harus menambah digital skill tingkat lanjut,” kata Dee saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (19/11/2021).
Sehingga sejak sekarang, generasi di masa ini harus menambah digital skills yang relevan agar bisa mengambil peluang di era digital ekonomi di masa mendatang. Lebih lanjut Dee menyebut kebutuhan mendesak peningkatan digital skills saat transformasi bukan lagi menjadi pilihan namun skillset yang wajib dikuasai.
Mulai dari digital skills mendasar kemampuan literasi digital berupa kemampuan kreatif, kritis, paham etika, dan keamanan digital. Kemudian berlanjut di fungsional skills yaitu mahir menggunakan perangkat digital, melakukan kolaborasi virtual. Selanjutnya keterampilan harus ditingkatkan ke specialist digital skills seperti digital marketing, Artificial Intelligence (AI), machine learning, big data analytics, blockchain, dan cyber security yang merupakan skills di abad 21.
Hadir pula nara sumber seperti Daniel Hermansyah, CEO of Kopi Chuseyo, Reza Hidayat, CEO Oreima Films, Nandya Satyaguna, seorang Medical Doctor, serta Riri Damayanti, seorang Digital Creator & Yoga Enthusiast.