Menurut Family Online Safety Institute mudah bagi orang tua untuk menemani anak masuk di era digital. Utamanya, orang tua juga harus menjadi bagian dari warga digital. Jangan jadi orang tua yang gagap teknologi, jangan biarkan anak-anak canggih teknologi tanpa arahan orang tua.
Kemudian, jadilah teladan digital yang baik untuk anak, batasi kebiasaan buruk digital orang tua. Seperti sering komen negatif sebar berita tidak jelas hingga percaya berita hoaks.
Menurut Ira Pelitawati, penggiat literasi digital cara terbaik membersamai anak di ruang digital dengan berselancar bersama mereka. Cara sesuatu hal di Google secara bersama-sama. Agar semakin terbangun kedekatan dan dia dapat menyadari jika orang tuanya juga menggunakan internet dengan baik.
“Juga bagaimana berekspresi dan berkreasi dunia online membuat konten yang kreatif bukan hanya sekadar joget-joget tapi juga sesuatu yang bermanfaat,” ungkapnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (25/11/2021).
Kemudian, kuncinya juga ialah sering melakukan komunikasi yang baik. Ada cara berkomunikasi yang baik dengan anak yang orang tua harus tahu. Ketika berbicara, orang tua harus sejajar agar anak dapat melihat wajah orang tuanya.
Ira mengingatkan, usahakan anak tidak sedang memegang HP atau barang apapun. Kemudian, kata-kata disampaikan dengan baik, nada suara yang tidak seperti marah-marah. Sebagai orang tua dengan generasi native digital, bekali diri dengan terus belajar cari tahu di internet apapun yang tidak Anda mengerti. Jangan sampai anak tahu dari orang lain. Mereka berhak atau bisa bertanya kepada kita mengenai apapun.
“Men-download parental control untuk mengatur aplikasi yang bisa digunakan, mengatur screen time, membatasi konten atau aplikasi yang bisa di lihat di Google play. melihat aplikasi yang paling sering digunakan anak mengetahui lokasi anak,” jelasnya.
Orang tua juga harus menjadi teman dan ikuti anak di media sosial. Jangan lupa untuk tahu siapa teman mereka apa yang mereka posting, dorong mereka menjaga reputasi digital pahami mengenai rekam jejak digital.
Teknologi informasi, jika dimanfaatkan dengan benar akan mempererat hubungan anak dengan keluarga. Saat pandemi tidak dapat bertemu dengan kakek neneknya anak-anak juga bisa tetap berkomunikasi dengan mereka melepas rindu dengan kakek nenek. Anak-anak juga dapat langsung mengoperasikan sendiri gadget tantunya didampingi orang tua.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Herman Pasha (Senior Trainer), Diana Balienda (Digital Trainer), Didin Miftahuddin (Gmath Pro Indonesia), dan Ibrahim Hanif sebagai Key Opinion Leader.