Dominasi investor lokal terus tumbuh di pasar modal Indonesia, namun peluang bagi investor asing masih terbuka lebar. Saat ini, hanya 0,31% dari total 12,15 juta investor di pasar modal Indonesia merupakan investor asing, menurut data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengungkapkan potensi besar bagi investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia.*
Samsul Hidayat menjelaskan, “Secara umum, komposisi investor lokal dan asing masih tidak seimbang. Ada potensi lebar untuk investor asing itu masuk ke pasar modal Indonesia.” Meskipun jumlah investor asing masih sedikit, aset yang mereka kuasai mencapai 41,96% dari total aset di pasar modal, sedangkan investor lokal menguasai sisanya sebesar 58,04%.
Dirinya menyampaikan bahwa pemerintah perlu membuat kebijakan yang lebih luas untuk menarik lebih banyak investor asing ke pasar modal Indonesia. “Perlu kebijakan yang lebih luas dari pemerintah untuk membuka keran yang lebih lebar, serta mempromosikan pasar modal Indonesia ke luar negeri,” tambah Samsul.
Dari sisi sebaran investor, data KSEI mencatat bahwa kegiatan pasar modal masih didominasi oleh Pulau Jawa dengan 67,58% investor, diikuti Sumatra 16,98%, Kalimantan 5,54%, Sulawesi 5%, Bali dan Nusa Tenggara 3,62%, serta Maluku dan Papua 1,18%.
Sementara itu, pertumbuhan investor di pasar modal tercatat sebesar 17,95% pada tahun 2023, tumbuh dari 10,31 juta pada tahun 2022 menjadi 12,16 juta per 27 Desember 2023. Investor tersebut terdiri dari investor saham dan surat berharga lainnya, reksa dana, dan surat berharga negara (SBN). Data demografi menunjukkan bahwa investor pasar modal masih didominasi oleh laki-laki (62,03%), usia di bawah 30 tahun (56,41%), dan mayoritas berdomisili di Pulau Jawa (67,68%).