Bulan Ramadan selalu menjadi momen spesial bagi masyarakat Indonesia, tidak hanya dalam aspek ibadah, tetapi juga dalam pola konsumsi. Lonjakan permintaan berbagai kebutuhan selama bulan suci ini membuat transaksi belanja online meningkat signifikan. Data terbaru menunjukkan bahwa nilai transaksi belanja online selama Ramadan 2025 melonjak hingga 55% dibandingkan hari biasa, didorong oleh perubahan kebiasaan belanja masyarakat yang semakin mengandalkan e-commerce.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Jakpat mengungkapkan bahwa 70% masyarakat Indonesia mengaku mengalami peningkatan pengeluaran selama Ramadan tahun ini. Dari angka tersebut, sekitar 62% di antaranya digunakan untuk belanja kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan ibadah.
Head of Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo, menyebutkan bahwa selama periode “Ramadan 3.3 Sale,” platform e-commerce tersebut mencatat lonjakan trafik yang beriringan dengan meningkatnya nilai transaksi secara signifikan. “Kami melihat peningkatan transaksi hingga 55% dibandingkan hari biasa. Bahkan, rata-rata pengeluaran per pelanggan meningkat hingga 4 kali lipat dibandingkan periode awal Ramadan tahun lalu,” ungkapnya.
Tren belanja online tahun ini menunjukkan perubahan pola konsumsi yang menarik. Pada awal Ramadan, masyarakat cenderung berfokus pada kebutuhan pokok, sementara kategori fesyen mulai mendominasi di pertengahan bulan.
“Yang menarik, kategori pakaian pria menjadi salah satu pendorong utama kenaikan di sektor fesyen, khususnya baju muslim pria. Selain itu, perangkat elektronik seperti smartphone dan televisi juga mengalami lonjakan penjualan lebih cepat dari biasanya. Jika tahun-tahun sebelumnya barang-barang ini baru laris setelah THR cair, kini peningkatannya sudah terasa sejak minggu pertama Ramadan,” jelas Amelia.
Meskipun transaksi meningkat, e-commerce tetap harus menghadapi tantangan berupa penurunan daya beli di beberapa kategori produk tertentu. Lazada menyiasatinya dengan menggandeng lebih banyak merek dan penjual untuk memberikan harga terbaik bagi pelanggan, termasuk menawarkan diskon besar dan berbagai promo menarik.
“Kami terus bekerja sama dengan berbagai brand dan seller untuk memastikan pelanggan mendapatkan harga terbaik. Selain itu, kami juga memperluas kerja sama dengan berbagai kanal pemasaran untuk meningkatkan trafik belanja,” tambah Amelia.
Logistik dan Teknologi AI Jadi Andalan
Dengan meningkatnya volume transaksi, layanan logistik menjadi perhatian utama. Lazada telah mengoptimalkan sistem distribusi dengan memperkuat jaringan gudang dan logistik guna memastikan pengiriman cepat dan efisien.
Tak hanya itu, perusahaan juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam fitur Lazzie, yang memungkinkan pelanggan menemukan rekomendasi produk yang dipersonalisasi, inspirasi hampers Lebaran, hingga ide fashion terkini.