Komitmen PT Polytama Propindo (Polytama) dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan kembali memperoleh pengakuan di tingkat nasional. Dalam ajang bergengsi Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025 yang digelar pada Senin, 4 Agustus 2025, Polytama berhasil memborong dua penghargaan sekaligus: Platinum untuk kategori Pendidikan dan Gold untuk kategori Pemberdayaan Ekonomi (Economic Empowerment).
Capaian ini mempertegas peran aktif Polytama dalam menjadikan keberlanjutan sebagai bagian integral dari strategi bisnis perusahaan. Tidak hanya fokus pada kinerja industri, Polytama juga menunjukkan komitmen nyata terhadap pembangunan sosial masyarakat sekitar melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berdampak langsung dan terukur.
Bukti Kepedulian Lewat Dunia Pendidikan
Direktur Polytama, Dwinanto Kurniawan, menyatakan bahwa penghargaan kategori Platinum untuk Pendidikan menjadi bukti keberhasilan Polytama dalam menginisiasi dan menjalankan program edukatif yang adaptif dengan kebutuhan industri, khususnya bagi generasi muda di wilayah operasional.
Salah satu program unggulan yakni WISE-UP SEHATI, telah menunjukkan hasil konkret terhadap pengembangan edukasi lingkungan di enam sekolah. Melalui program ini, Polytama menggerakkan siswa sebagai Duta SEHATI, yang bertugas menjadi role model dalam menyebarkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Implementasi 26 Duta SEHATI terbukti meningkatkan keterlibatan siswa hingga 1.519 peserta. Pendekatan peer group ini tidak hanya membentuk kesadaran lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kepemimpinan sejak dini, rasa tanggung jawab, keberanian berpendapat, serta kemampuan berkolaborasi.
Program ini juga didukung penuh oleh para guru dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, yang memastikan keberlanjutan kebijakan sekolah ramah lingkungan.
Dorong Ekonomi Lokal lewat Inovasi Bang Pilo
Sementara itu, penghargaan Gold dalam kategori Pemberdayaan Ekonomi diraih melalui program pemberdayaan UMKM yang dijalankan secara berkelanjutan. Polytama menciptakan inisiatif Si Dia Bang Pilo (Sistem Distribusi Hijau – Pengembangan Pindang Lombang) sebagai upaya meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi lokal.
Sebelum inovasi diterapkan, distribusi produk UMKM seperti pindang hanya mengandalkan sepeda dan motor konvensional. Setelah program diluncurkan, distribusi dialihkan ke Motor Oligotrik (motor listrik yang memanfaatkan energi dari limbah oligomer), didukung oleh sistem pengisian daya mandiri melalui Charging Station Power Bank Pilo.
Program ini tak hanya berhasil meningkatkan efisiensi distribusi, namun juga mendorong pertumbuhan jaringan UMKM, seperti kelompok Dahayu di Kecamatan Juntinyuat yang mengadopsi sistem serupa. Ekosistem yang terbentuk mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus mendongkrak pendapatan masyarakat.
Presiden Direktur Polytama, Joko Pranoto, menyebut penghargaan ini sebagai cermin dari kolaborasi yang kuat antara perusahaan, masyarakat, dan pemangku kepentingan.
“Kami percaya bahwa keberhasilan industri tidak dapat dilepaskan dari kesejahteraan sosial di sekitarnya,” tegas Joko.
CSR sebagai Investasi Sosial Jangka Panjang
Program CSR Polytama tidak hanya dipandang sebagai kewajiban sosial, melainkan sebagai investasi jangka panjang. Polytama secara konsisten memperluas kolaborasi multipihak, termasuk dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan komunitas akar rumput.
Inovasi SI DIA sejak 2024 juga menjadi bentuk dukungan nyata terhadap transisi energi terbarukan, sejalan dengan prinsip #EnergiBaik untuk #PlastikBaik. Limbah B3 jenis oligomer yang dihasilkan perusahaan diolah menjadi energi listrik ramah lingkungan.
Keberhasilan ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada pilar pendidikan berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta pengurangan ketimpangan.
Ajang ISRA 2025, yang diselenggarakan oleh Forum CSR Indonesia dan didukung oleh sejumlah kementerian serta lembaga independen, merupakan salah satu barometer tertinggi untuk mengukur efektivitas dan dampak program CSR di Indonesia. Tahun ini, Polytama dinilai unggul karena menyajikan data dampak yang terukur dan terverifikasi, suatu pendekatan yang sangat relevan di era akuntabilitas CSR modern.
Komitmen Berkelanjutan
Konsistensi Polytama dalam membangun keberlanjutan juga tercermin dalam pelaporan ESG (Environment, Social, Governance) yang menunjukkan peningkatan indeks keberlanjutan perusahaan secara internal. Hal ini menegaskan integrasi CSR dalam strategi bisnis utama.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Ke depan, pendekatan CSR kami akan semakin berbasis pada riset kebutuhan masyarakat dan teknologi digital,” tambah Joko.
Dengan dua penghargaan prestisius dari ISRA 2025, Polytama mengukuhkan diri sebagai pionir industri petrokimia yang tidak hanya unggul secara teknis, namun juga adaptif terhadap tantangan sosial dan ekologis. Ajang ini menjadi bukti bahwa industri dan tanggung jawab sosial bukan dua hal yang terpisah, melainkan satu kesatuan menuju masa depan yang inklusif dan berkelanjutan
