Pandemi mengharuskan masyarakat untuk bersosialisasi dalam ranah digital. Juga dalam jual beli, dilakukan secara online akan lebih memudahkan konsumen. Data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyebukan delapan hingga sepuluh juta UMKM yang memiliki media sosial hanya 4 hingga 10% saja yang aktif berjualan pasca membuat akun.
“Internet harus mampu meningkatkan produktifitas masyarakat. Membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM masuk platform e-commerce sehingga internet bisa memberi nikai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Presiden Joko Widodo saat membuka acara webinar Gerakan Literasi Digital Nasional di Kabupaten Karawang, Jum’at (4/6/2021).
Jokowi mengimbau kepada masyarakat luas agar bisa memanfaat keberadaan internet secara positif, dengan memaksimalkan penggunaanya secara cerdas dan produktif salah satunya lewat platform e-commerce.
Pada kesempatan tersebut hadir pula sebagai pembicara Rizky Ardi, Digital Entrepreneur dan Podcaster. Menurut Rizky sekarang saat tepat untuk paham digital dan memanfaatkannya untuk jualan.
“Go digital ini sudah bukan pilihan lagi tetapi wajib sudah sebuah keharusan. Peluang di dunia digital sangat besar,” ungkapnya.
Dia menambahkan, jumlah penduduk Indonesia yang sudah menggunakan internet ini sangat besar dan para pengguna dari 80 persen sudah pernah berbelanja online. Dimulai dari media sosial, tanpa biaya lebih postingan dapat diubah menjadi sebuah dagangan. Platform e-commerce juga tidak perlu diragukan lagi untuk menjadi satu alat pendukung toko online kita.
Selain media sosial, Google juga menghadirkan Google Bisnisku, layaknya kartu nama online yang ada di pencarian Google. Dia akan muncul jika ada yang sesuai dengan kategori. Pencarian akan langsung ter-listing dari yang paling dekat.
Memiliki sebuah website juga dapat dilakukan para pebisnis online bahkan secara gratis. “Jika menggunakan Google Bisnisku kita bisa buat website gratis. Website di luar Google yang lebih profesional rata-rata penggunaan sewa domain dan hosting paling murah Rp 250.000, – pertahun,” jelasnya.
Jika tetap mengandalkan media sosial sebagai sarana promosi, Rizky memberi tips agar rajin membuat konten yang menarik dan bermanfaat untuk pengikut. Misalnya membantu mengatasi masalah mereka dengan produk kita.
Jangan lupa follow audience target Anda dan berinteraksi dengan mereka juga mengikuti tren positif yang sedang hangat dibicarakan. Bermitra dengan influencer yang memiliki engagement tinggi dengan audience-nya.
Sebagai aplikasi chatting, WhatsApp kini juga membantu bisnis online. WhatsApp bisnis hal baru yang menjadi penting untuk dipelajari. WhatsApp bisnis namanya, menggunakan aplikasi beda antara WhatsApp reguler dengan WhatsApp bisnis.
“Jadi kita tetap dengan WhatsApp sekarang di dalamnya kita bisa membuat profil bisnis. Mencantumkan location, website dan juga bisa membuat katalog produk di dalam WhatsApp bisnis,” jelas Rizky.
Sudah banyak fitur yang disediakan platform, pilihan ada pada para pelaku UMKM. Satu hal terpenting juga untuk selalu menjaga saat bertransaksi.
Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia Kegiatan ini diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) bersama Sinerkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.
Ada empat pilar utama Literasi Digital yang difokuskan Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Karawang, Jawa Timur, Jumat (4/6/2021) dimulai pukul 09.00 WIB dilakukan secara virtual menggunakan platform Zoom. Acara yang berlangsung selama sekitar 3 jam tersebut dipandu Moderator, Hafidz Riady dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Fakrullah Maulana (Pengurus Pusat TIK Indonesia), Anita A. Wahid (Wakil Ketua Siberkreasi), Santi Indra Astuti (JEPELIDI, Fikom Unisba), Rizky Ardi Nugroho (Entrepreneur / Podcaster / YouTuber) serta KOL Deananda Ayusaputri (Blogger dan Digital Content Creator).