Berita hoaks adalah informasi bohong di media sosial. Berita hoaks ini tidak jelas asal usulnya dan kebenarannya, tersebar secara masif dan celakanya dipercaya orang, demikian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Ada berbagai macam bahaya berita hoaks yaitu buang-buang waktu, kepanikan massal, penipuan dan kepentingan oknum tertentu. Agar terhindar dari hoaks sebaiknya rajin mencari informasi dan media massa, banyak berdiskusi dengan pakarnya, memperluas pengetahuan dengan membaca dan jauhi stress lewat berbagai aktivitas gerak.
Afif Farhan, Wakil Redaktur Detik.com – Detiksport dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/62021) menjelaskan beberapa cara penanggulangan termakan berita hoaks. Yaitu sederhana saja, cari sumber terpercaya, stop sebar jika belum jelas sumbernya, tinggalkan.
“Hoaks ini sangat merugikan dan berbahaya. Beberapa media juga menulis berita dengan judul click bait dan bombastis, tujuan supaya banyak dibaca orang. Maka selalu ada baiknya dibaca dulu keseluruhan berita sebelum mengutip dan percaya judul saja,” terang Afif.
Ia pun mengimbau agar pengguna media sosial lebih bijak dalam bertutur dalam post atau komentar. Mengunggah sesuatu yang sudah benar dan jelas karena bisa saja kita jadi penyebar info yang salah meski dikutip dari media kredibilitas. Jika tidak dilandasi pemahaman maka tetap akan menjadi tidak benar, janganlah jadi penyebar hoaks.
“Sebagai orang yang bekerja di media, berita hoaks sudah jadi makanan sehari-hari. Kami sering dapat info belum jelas, namun kita ada step-step yang harus dilakukan sebelum mengunggah berita tersebut. Konfirmasi ke pihak terkait dan banyak lagi. Kalau dulu mulutmu harimaumu, kalau zaman sekarang jarimu harimaumu. Jadi lebih bijaklah,” tutup Afif.
Webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021) ini juga turut menghadirkan pembicara yaitu Rifky Indrawan (Ketua RTIK Lampung), AA NGR Bagus Aristayudha (Relawan TIK Provinsi Bali, Dosen Universitas Bali Internasional), Indriyanto Banyumurti (Program Manager ICT WATCH), dan Key Opinion Leader Deananda Ayusaputri.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.