Ancaman dunia maya yang paling nyata yaitu menjauhkan yang dekat. Meski juga dapat mendekatkan yang jauh, terlalu banyak hal liar di dalam ruang digital. Karena berhati-hati dalam mengunggah status atau konten adalah sebuah keharusnya.
“Update status ini sudah seperti sebuah keharusnya, ingin memberitahukan seluruh dunia tentang apa yang dialami. Nah update status yang ekstrim bisa mengundang berbagai reaksi bahkan kejahatan,” ujar Bahruddin, Ketua Relawan TIK Pasuruan dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Subang, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021).
Banyak juga jenis update status yang secara langsung mengundang bahaya seperti selfie, wefie, groupfie. Berswafoto ini telah menjadi bencana bagi beberapa orang karena dilakukan di tempat atau keadaan yang tidak lazim. Seseorang sengaja membuat konten di tepi balkon lalu terjatuh, anak dan bapak ber-selfie ditelan ombak malah tenggelam. Karenanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam update status.
Seperti tidak menggunakan bahasa alay alias bahasa gaul kekinian. Bahasa Indonesia sebaiknya digunakan dengan baik dan benar dalam keseharian di dunia nyata ataupun digital. Status tidak memprovokasi siapapun karena salah-salah malah bisa berbalik kepada kita. Terakhir lebih berempati kepada orang lain misalkan terlalu sering mengunggah hal hambur sementara banyak follower makan saja sulit.
Update status yang terlalu juga bisa menimbulkan ujaran kebencian, cyber bullying dan phishing alias upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Jika sudah menemukan tindakan seperti ini lalu apa yang harus dilakukan.
Jangan merespon atau membalas aksi pelaku lalu adukan kepada orang yang paling dipercaya, tidak baik merahasiakannya sendiri dan blokir akun pelaku. Selalu bersikap sopan di dunia maya maka orang juga akan sopan kepada kita dan gunakan media sosial seperlunya. Jika ada tindakan negatif simpan bukti dan laporkan. Cek keamanan password dan jangan berikan informasi pribadi serta jangan gampang percaya dengan berita atau kabar yang tidak jelas.
“Mendingan sekalian jadi sesuatu yang menghasilkan dari update status. Seperti profesi endorser. Keuntungannya mulai dari mendapatkan barang gratis, mendapat penghasilan tambahan, lebih eksis dan membuka peluang bisnis dari ini,” jelasnya.
Jangan lupa untuk membangun relasi dan komunitas, berbagi pengetahuan atau informasi yang sederhana. Bagi kita mungkin saja sepele tapi penting untuk orang lain. Orang bijak santun bicaranya, orang baik sopan perilakunya, orang pintar tepat berpikirnya, orang cerdas bijak dalam bermedia sosial.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Bambang Bujono (Penulis dan Editor Independen), Sisi Suhardjo (General Manager IRIS PR), Rita Gani (Mafindo, Japelidi, Fikom Unisba), dan Key Opinion Leader Ummi Kulsum.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.