Literasi digital yang tengah digencarkan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengusung empat pilar, salah satunya kemampuan digital.
Dunia digital membuka peluang besar untuk masyarakat terus berkembang dengan menambah ilmu, berkarya dan menambah penghasilan. Untuk itu, sekarang kemampuan digital menjadi sangat penting untuk dimiliki. Bukan hanya menjadi sebagai programmer namun ada soft skill yang juga harus dimiliki.
Ferianto, Pengurus TIK Indonesia dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021) mengatakan, kemampuan soft skill dan hard skill harus seimbang, keduanya beriringan. Misalnya seorang web developer handal membuat website bagus tapi tidak ada yang beli karena tidak mampu mempromosikan websitenya.
“Silahkan belajar cara berbicara, penting juga untuk negosiasi harga. Pengalaman saya saat diwawancara untuk menentukan harga website gaya berbicara kita juga menentukan harga,” ungkapnya.
Soft skill dalam berbicara juga mampu menyeimbangi keahlian dalam membuat video, tidak perlu mengundang seorang voice over untuk mengisi suara di video kita. Beberapa soft skill lain juga dapat memanfaatkan berbagai platform digital.
Kemampuan menulis misalnya, Ferianto menyarankan untuk terus berlatih dan disampaikan di ruang publik seperti website geotimes.id, basa-basi.co dan mojok.com. “Berlatih menulis dengan membiarkan orang membaca tulisan kita, dibutuhkan keberanian sebab kemungkinan saran kritik akan kita terima,” ungkapnya. Honor tulisan di berbagai website tersebut, berkisar Rp 300 ribu hingga sekitar Rp 1 juta.
Bagi yang baru mulai belajar, Ferianto juga mengingatkan, jangan lupa untuk tetap membuat personal branding diri kita sendiri secara positif. Sebab, ada banyak pembaca yang suka melihat karya tulis berdasarkan latar belakang penulisnya.
Bagi yang merasa memiliki suara indah dapat memanfaatkan untuk menjadi voice over yang kesempatannya dapat di cari di freelencer.co.id. Jago desain grafis dapat memanfaatkan fiverr.com, freepick.com, sribu.com karena dapat dijual juga hasil karya kita.
“Setiap yang mengunduh hasil karya kita dinilai Rp 1.500 memang kecil tapi kalau sudah ada ribuan yang mendownload tentu sudah lumayan,” jelasnya.
Begitu juga fotografi ada shutterstock, freepick, dan adobestock tempat untuk mengirim hasil foto terbaik kita. Bagi generasi muda yang akan masuk dunia digital begitu banyak peluang yang ada, Ferianto menyarankan untuk memanfaatkan secara maksimal dan tidak terburu-buru. Tidak bisa instan sekalipun di dunia digital, dibutuhkan konsisten dalam membuat karya atau konten.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Romzy Ahmad wakil ketua umum GNLD, Vivid Sambas anggota Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Key Opinion Leader Ilyana Salsabila Islamie..
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
