Dunia pendidikan saat ini memang berubah pesat seiring dengan berkembangnya teknologi informasi. Ditambah adanya pandemi yang membuat kegiatan aktivitas belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh. Sehingga yang harus dibutuhkan sekarang ini ialah tenaga pendidik berkualitas yang mengetahui situasi terkini, mampu beradaptasi untuk membagikan ilmu kepada anak didiknya dengan baik meskipun dari jarak jauh.
Tenaga pendidik itu merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Hal ini seperti pada Undang-undang no 20 tahun 2003. Tenaga pendidik itu adalah guru, dosen, tutor, instruktur, pamong belajar konselor, fasilitator dan penguji.
Vitalia Fina Carla, dosen Universitas Bali Internasional menilai kondisi pendidikan saat ini dalam memfasilitasi terjadinya belajar daring. Pendidik harus melakukan pembelajaran jarak jauh seperti yang disarankan pemerintah sekarang. Baik sekolah maupun universitas belum sepenuhnya aktif untuk belajar langsung di kampus tapi mereka belajar dari rumah masing-masing.
“Luring atau luar jaringan, anak didik dapat mengambil pelajaran di luar pembelajaran dari sekolah formalnya yang diambil dari media yang lain seperti media massa di TV, online, media cetak,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021).
Ada juga yang disebut dengan guling atau guru keliling. Di saat pandemi saat ini ada beberapa tempat yang tidak terjangkau internet atau tidak tersedianya gawai. Sementara mereka harus belajar secara daring oleh karena itu banyak tenaga pendidik yang keliling mengunjungi anak didiknya atau mereka memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan.
Target utama pendidikan saat ini adalah keberlangsungan pendidikan meskipun saat pandemi pendidikan harus tetap berjalan. Sudah hampir 2 tahun pembelajaran secara daring dilakukan. Dua angkatan juga yang merasakan bagaimana masuk ke jenjang pendidikan baru namun tidak dapat bertemu dengan teman-temannya. Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik dalam pembelajaran daring.
“Para pendidik harus mau belajar, berlatih agar dapat menggunakan platform yang ada di digital untuk membuat bahan pelajaran atau apapun untuk para anak didiknya,” ungkapnya.
Tantangan pendidikan kita saat ini adalah blended learning di mana pembelajaran secara online, small group, kolaboratif dan individual. Hal ini mengharuskan para pendidik mampu menguasai cara belajar dalam kelompok-kelompok tersebut. Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi dalam dunia pendidikan sebelum pandemi juga sudah diajarkan untuk menambah kualitas dari anak didik juga untuk menghadapi globalisasi.
Vitalia menjelaskan, dampak positif digital pendidikan memudahkan dalam mencari informasi yang sedang dibutuhkan. Munculnya metode-metode pembelajaran baru, inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dan dapat digunakan sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021) juga menghadirkan pembicara Oktora Irahadi (Infina), Catur Nugroho (Telkom University), Rita Gani (Mafindo), dan Ribka sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
