Jika dulu buku sebagai jendela dunia, nampaknya kini jendela dunia juga dapat disematkan untuk internet. Malah internet sebagai pintu masuk dalam dunia di mana kita dapat beraktivitas.
Di internet segala informasi tersedia, untuk mencarinya sudah tersedia mesin pencarian yang dapat memudahkan pengguna. Namun kini seiring dengan tumbuhnya media sosial, media sosial pun kerap dijadikan tempat untuk mencari, padahal belum tentu di media sosial ini merupakan berasal dari media terpercaya. Maka mesin pencarian seharusnya tetap digunakan hingga kini untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Menurut definisinya mesin pencarian website yang mengumpulkan dan mengorganisasian konten dari seluruh bagian internet agar dapat ditelusuri oleh penggunanya. Mesin pencari yang paling populer saat ini ialah Google, selain Google ada Bing dari Microsoft populer kedua saat hasil pencarian disertakan juga foto-foto pendukung. Lainnya ada Yahoo yang pernah booming di zaman dulu, menjadi mesin pencari paling tua yang menyediakan layanan email. Yandex, mesin pencarian dari Rusia sedangkan ada lagi Baidu dari China, asal Amerika Serikat juga ada yakni Aol American Online.
Oman Komarudin dosen teknik Informatika Unsika Karawang menjelaskan, tahapan mesin pencari, terdapat robot laba-laba yang tugasnya mengumpulkan kata keyword, data-data, website yang ada di internet, robot itu menelusuri yang ada di internet mengikuti link yang ada. Kemudian di index atau diurutkan berdasarkan kriteria tertentu menurut algoritma.
“Ini menyebabkan ada website yang muncul pertama, atau halaman selanjutnya. Sebab ada algoritma pemeringkatan dengan pola tertentu, dengan konten kita ada di paling atas atau di mana, maka ada SEO (Search Engine Optimization) dan ahlinya untuk itu,” ungkapnya di webinar Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 untuk wilayah Kabupaten Karawang, Jumat (6/8/2021).
Tahapan terakhir menampilkan hasil pencarian berdasarkan algoritma. Kita melakukan satu aktivitas pencarian namun sebenarnya di belakangnya ada 4 langkah yang dilakukan robot laba-laba atau penelusuran itu yang bernama crawler. Prinsip kerja Crawler, mengutamakan website yang bernilai.
“Bernilai ini maksudnya sesuai kriteria misalnya salah satunya website dengan banyak yang klik. Nilai itu yang digunakan crawler untuk menelusuri indeksnya,” ujar Ketua relawan TIK Kabupaten Karawang ini.
Prinsip kedua mengunjungi ulang website untuk memeriksa update, mesin pencarian itu akan selalu mengupdate isinya. Crawler akan memeriksa setiap saat apakah website ada update atau tidak. Kalau ada update nanti disimpan untuk digunakan pada indeks. Ada aturan aturan tertentu yang kita gunakan dalam website, kita bisa pasang robot txt disitu isinya informasi kepada crawler yang boleh ditelusuri yang mana saja.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/8/2021) juga menghadirkan pembicara lain, Ronal Tuhatu (Psikolog), Theo Derrick (Pakar Digital Marketing), Dewi Sari (Mafindo), dan Michael Kainawa sebagai Key Opinion Leader.