Menyangkut keamanan di dunia digital, perlu diketahui apa saja yang menyebabkan sandi keamanan dapat diretas? Pertama, rekayasa sosial atau ditipu, di dalam dunia kriminalitas, salah satu dari peluang dari kejahatan ialah kesempatan. Misalnya pintu rumah kita lupa dikunci penjahat ada masuk, apabila pintu dikunci penjahat menciptakan kesempatan sendiri dengan mencongkel.
Kesempatan ini yang paling kelemahan dalam sebuah sistem berbasis jaringan. Manusia adalah kelemahan yang paling rentan karena banyak hal yakni kurangnya kesadaran akan keamanan. Penyebab lain soal latar belakang pendidikan serta literasi teknologi yang masih rendah, kecenderungan berpikir positif, pertemanan dan hubungan kekeluargaan, budaya berbagi dan berkolaborasi, kepercayaan akan lingkungannya, ketergantuangan terhadap teknisi IT dan malas terhadap hal teknis.
Maka banyak yang memanfaatkan kelemahan tersebut dengan berbagai cara, Yoseph Hendrik, dosen IT Sekolah Tinggi Tarakanita mengatakan, banyak modus menipunya seperti pura-pura memberi pertolongan, memberi bantuan teknis, memasang aplikasi, memberi pekerjaan, mengantar hadiah dan sebagaianya.
“Perlu kehati-hatian karena 80 persen kejahatan digital akibat rekayasa sosial, pengguna yang menjadi target sementara 20 persen menyerang perangkat malware atau situs palsu,” ujarnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/8/2021) siang.
Komputer kita sudah terinstal software ilegal yang berbahaya modusnya phising, key logger, Brute Force Attack, Dictionary Attack dan lainnya. Untuk penipuan ini memang dilalakukan oleh mereka yang memiliki ilmu IT yang mumpuni. Salah satu cara untuk mengamanakan aku ialah dengan membuat password yang kuat.
Yoseph memberikan tips membuat password yang tidak mudah ditebak awali dengan simbol misalnya tanda tagar (#) seperti hastag saja di media sosial. Kemudian ingat sesuatu yang paling Anda sukai awal dan akhir diberi huruf besar misalnya #BerfikirpositiF.
“Ambil 4 huruf dari media sosial mana password ini dibuat, supaya tidak bingung karena diusahan semua akun di media sosia itu harus media. Misalnya, Facebook ambil ACEB menjadi #BerfikirpositiFACEB. Terakhir dapat diakhiri dengan dua angka favorit,” jelasnya.
Angka dan tulisan itu menjadi password yang tidak perlu diganti ganti hanya ACEB saja untuk menyesuaikan. Password di instagram dapat diambil huruf NSTA, kalau akun Grab coba RAB saja dan akun lainnya dapat menyesuaikan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bandung Jawa Barat, Senin (9/8/2021) siang, juga menghadirkan pembicara Asep Suhendar (Kreator Konten), Ronal Tuhatu (Psikolog), Tetty Kadi (DPR RI 2008-2014), dan Yumna Aisyah sebagai Key Opinion Leader.