Pertumbuhan digital yang semakin masif penuh dengan konsumsi digitalnya. Akan tetapi, penting untuk kita membangun budaya digital yang kondusif dengan menerapkan budaya Indonesia di dalamnya.
“Budaya itu adalah hasil pemikiran atau akal budi yang menjadi pengetahuan akibat adanya interaksi sosial masyarakat pada masanya. Pemikiran ini kemudian digunakan masyarakat setempat untuk terus berkembang dan menjadi pola tingkah laku masyarakat,” jelas Felix Kusmanto, Dosen Paruh Waktu dan Peneliti SDM, selaku pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021).
Ia mengatakan, budaya serba digital ini memiliki dua kemungkinan dalam memberikan dampak kepada budaya offline kita, yakni positif dan negatif. Tidak mustahil juga budaya kita ini dapat membentuk budaya digital yang baik dan menghasilkan warisan budaya positif yang mampu melewati zaman.
“Budaya digital cenderung membuat kita lebih terhubung erat. Ini juga mendorong keikutsertaan dari berbagai pihak dan kita bahu-membahu untuk hasil yang lebih baik,” tuturnnya.
Akan tetapi, dalam penjelasan Felix, untuk menciptakan budaya baru termasuk budaya digital membutuhkan hal yang kompleks. Banyak hal yang harus dipersiapkan dan dipikirkan. Jika diibaratkan layaknya gunung es, budaya yang terlihat di atas yakni hasilnya hanya sedikit dibandingkan dengan proses pembentukannya yang berisi pola pikir dan nilai-nilai.
Menurut riset, budaya yang baik harus berdampak positif dan berkelanjutan. Untuk menciptakannya, kita butuh strategi, yakni kolaborasi, data pendukung, perilaku atau produk yang berdampak, serta inovasi. Ia menyampaikan, dalam pembentukan budaya baru ini juga membutuhkan dasar yang kuat, Misalnya, seperti budaya digital yang dibentuk Gojek mempengaruhi kehidupan masyarakat. Tanpa adanya dasar kuat, bisa saja kita kehilangan pedoman (elemen) atau bahkan menggeser budaya yang ada sebelumnya.
Beberapa elemen budaya Indonesia yang memiliki kesamaan yaitu, menghormati orang tua, menghargai kebersamaan, mementingkan martabat, menjaga keharmonisan, serta mengikuti norma dan aturan yang ada.
Budaya digital masyarakat indonesia saat ini dalam teknologi digunakan untuk bermain media sosial, belanja online, dan membaca berita harian atau mencari informasi. Ia menyampaikan, dengan ketiga budaya digital yang sering digunakan masyarakat itu, kita perlu memikirkan budaya apa yang nantinya akan diwariskan dari penggunaan teknologi tersebut. Bukan kita menutup diri dengan budaya baru di dunia digital, melainkan bagaimana kita menyaring nilai positif dalam budaya tersebut.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021) juga menghadirkan pembicara Arya Shani Pradana (CEO & Founder Tekape Workspace), Defira Novianti Crisandy (Ketua RTIK Kota Sukabumi), Richard Paulana (COO TMP EVENT), dan Anwina Pradini sebagai Key Opinion Leader.