Masyarakat yang sehat tidak hanya dipengaruhi oleh kehidupan sosial di dunia nyata, namun juga oleh situasi di dunia digital. Demikian pernyataan Mario Antonius Birowo, dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Sebab jika situasi dunia digital sudah penuh dengan hal negatif, kita akan ikut terbawa. Dampaknya bukan hanya pada saat itu akan menimbulkan ujaran kebencian bahkan perundungan namun dampaknya akan terus dirasakan di beberapa tahun ke depan.
“Apalagi jika seseorang ingin menjadi pejabat dengan banyak saingannya. Tim kampanye saingan kita akan mencari tahu kelemahan kita apa, termasuk mengulik media digital kita dari lama. Inilah yang disebut dengan jejak digital yang akan selamanya ada seperti bom waktu juga,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021).
Ruang digital yang tidak menyenangkan itu disebabkan oleh rendahnya etika digital. Semua warga digital bertindak semau mereka sendiri. Padahal dengan hal negatif itu membuat kualitas hidup mereka menjadi tidak berkualitas. Dibutuhkan orang-orang yang aktif di ruang digital terutama mereka yang mampu membuat dunia digital menjadi ruang bersama yang kondusif untuk kita semua terutama anak-anak. Semua tergantung kita menggunakan teknologi bisa mempengaruhi nasib orang lain. Kebijaksaan kita sebagai warga digital sangat dibutuhkan demi kesejahteraan bersama.
“Terutama jika kita sudah menjadi orang tua, kita harus menjadi contoh yang baik di depan anak yang sudah memasuki dunia digital. Jangan sampai kita malah menyebarkan informasoi yang tidak jelas, atau kita berkomentar kasar. Jangan sampai anak meniru kita. Justru kita harus mengajarkan agar di dunia digital mereka kreatif, kritis dan kolaborasi,” jelasnya.
Tanamkan dalam diri anak-anak bahwa mereka juga harus berperilaku yang baik di dunia maya, bagaiman berkomunikasi yang baik sopan santun. Menghargai pendapat orang lain, berkerja sama dengan teman-temannya dalam membuat sesuatu di ruang digital, apapun itu untuk menciptakan ruang positif di dunia digital.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021) juga menghadirkan pembicara Muhammad Agreinda (LPPM STIMIK Bandung), Litani Wattimena (Brand & Communication Strategist), Erick Gofar (Penggerak Literasi ICT Watch), dan Tanisha Zharfa sebagai Key Opinion Leader.