Penggunaan teknologi dan internet telah mempermudah dan memberikan banyak peluang. Berbagai jenis pekerjaan yang dulunya tidak ada seperti content creator, YouTuber, food review, bahkan setiap orang kini bisa membuka usaha sendiri dengan modal minim di berbagai platform marketplace yang tersedia.
Di era internet yang semakin bertumbuh penggunanya, media sosial di Indonesia dengan pengguna aktif sekitar 170 juta akhirnya dimanfaatkan untuk membangun brand awareness sekaligus tak hanya membuat audiens kenal namun memperkuat brand itu sendiri. Pemilik bisnis sekarang bisa berinteraksi dengan pelanggan, menyasar target audiens baru yang lebih spesifik dari segi lokasi, usia, jenis kelamin, hingga pendidikan dan ketertarikan yang semuanya bisa menjadi cara menganalisa market. Oleh karena itu media sosial sangat potensial menjadi tempat untuk membangun brand awareness atau mengenalkan produk dan brand kepada audiens.
“Zaman dulu kita ingin orang lain tahu kita punya produk, kita harus punya toko di tempat yang strategis. Misalnya di mal, kita punya toko tapi orang yang di luar kota belum tentu tahu toko kita. Di era digital kita tinggal punya profil toko di media sosial atau di marketplace, toko kita bisa diakses oleh siapa pun dan dari mana pun,” ujar Cyntia Jasmine, Founder GIFU saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021).
Cynthia mengatakan, media sosial kini berfungsi sebagai sarana untuk menjangkau pelanggan. Oleh katena brand adalah identitas maka membuat personal branding sangatlah penting. Bahkan tidak hanya berupa jasa maupun barang yang ingin dijual, saat ini banyak HRD atau perekrut yang melakukan social media checking. Akhirnya setiap orang perlu berhati-hati dan membangun profil yang baik di dunia maya dengan personal branding.
Membangun identitas brand bisa dimulai dengan membuat profil di media sosial, membuat portofolio, behind the scene, dan menyisipkan testimoni pelanggan. Kemudian dilanjutkan proses membangun keterikatan dengan pelanggan dan calon customer, maka buatlah konten atau unggahN di Insta Story maupun timeline yang bisa menjawab masalah audience.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Monica Eveline, Digital Strategic Diana Bakery, Reza Hidayat, CEO Oreima Films dan Martha Mariska, Digital Banking Legal Counsel DBS Indonesia.