Media sosial adalah platformteknologi interaktif yang memungkinkan penciptaan, berbagi/pertukaran informasi, ide, minat karir, dan bentuk ekspresi lainnya melalui jaringan virtual.
“Ketika kita menggunakan sosial media apapun tujuannya. Kita sedang berinteraksi dengan puluhan juta orang yang melihat kita dan memandang kita juga bereaksi atas apa yang kita lakukan. Penting untuk kita tahu bagaimana bersikap di media sosial” ujar Theo Dericl, CEO dari Coffee Meets Stocks dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (23/8/2021).
Menurut Theo, etika digital terbagi menjadi empat. yaitu bahasa komunikasi, konten, otentisitas dan apresiasi, serat data dan privasi.
1. Bahasa Komunikasi/Kata-kata
Dalam menggunakan media sosial yang harus jelas pertama adalah tujuannya. Apakah media sosial digunakan sebagai representasi institusi, berekspresi, menjadi media komunikasi, lembaga komunikasi, tempat edukasi, atau bahkan personal branding. Melalui tujuan tersebut, dalam berkomunikasi kita harus sopan dan positif. Kemudian, menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami sekaligus juga tidak menghakimi orang lain.
2. Konten
Memastikan kebenaran dan kredibilitas konten yang diposting atau dibagikan. Acuh tak acuh terhadap kebenaran itu bagian dari hoaks. Menghindari overposting atau overshare di media sosial dan selalu pastikan apa yang kita bagikan itu berdampak positif bagi diri sendiri dan orang lain.
3. Otentisitas dan Apresiasi
Kita bisa memilih dan memakai referensi dari seseorang, bukan melakukan plagiasi. Gunakan ATM (amati, tiru, dan modifikasi) sesuai dengan gaya kita. Meletakkan sumber jika mengambil data, karya, dan informasi milik orang lain. Lalu, tidak melakukan klaim pada aset digital yang bukan milik kita.
4. Data dan Privasi
Menjaga keamanan data pribadi (NIK, alamat, No. telepon, alamat, dan sebagainya. Meminimalisir potensi hal yang tidak diinginkan dan hindari oversharing. Kemudian, menanyakan kesediaan pihak yang telibat terlebih dahulu, seperti tidak sembarangan menandakan orang dalam foto.
Berdampak pada media sosial itu berarti appaun yang kita lakukan dan keputusan yang diambil oleh seseorang dalam penggunaan media sosialnya dapat berpengaruh baik ataupun buruk.
“Bedanya dampak seperti apa yang kita ciptakan di media sosial kepada orang lain,” jelasnya.
Theo menjelaskan, sistematika dampak ini pertama dengan menentukan tujuan utama kita, petakan bagaimana tujuan kita tersebut beserta dampaknya kepada orang lain. Terakhir, dengan menurunkan atau mengeksekusi tujuan dan dampak positif tersebut melalui bahasa, kata, dan konten pada media sosial.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Queena Fredina (RTIK Bali), R. Pandi Oetomo (Penggiat Literasi Digital), Khanti Paramita (Owner of Khanti’s Beauty Academy), dan Maichel Kainama.