Hampir seluruh aspek kehidupan saat ini dilakukan secara digital dan ini membawa budaya digital ke dalamnya. Budaya digital sendiri merupakan sebuah konsep bagaimana teknologi dan internet mengubah interaksi kita sebagai manusia
Hal yang mendorong terjadinya transformasi digital di kehidupan manusia ialah digitalisasi informasi dan telekomunikasi. Digitalisasi informasi ini memungkinkan informasi dalam jumlah besar disimpan ke dalam perangkat kecil dan mudah dibawa. Sementara telekomunikasi ialah konversi analog ke digital yang membuat komunikasi lebih cepat dengan kualitas yang lebih baik.
“Kita masyarakat yang sangat menghabiskan waktu di ruang digital bisa disebut sebagai digital society di mana interaksinya sangat dipengaruhi teknologi informasi dan telekomunikasi,” ujar Alfret Nara, Praktisi IT – Frankfurt University of Applied Sicence, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021).
Efek dari transformasi digital ini membuat komunikasi real time dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan berbagai platform. Kemudian, pada media sosial yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari untuk berinteraksi, bersosialisasi, sekaligus dalam mencari informasi terkini.
Alfret memaparkan ciri dari digital society atau masyarakat digital terdiri dari digital citizenship, digital lifestyle, dan digital commerce. Digital citizenship sebagai pemanfaatan perangkat digital dalam pelayanan publik dan pemerintahan. Digital lifestyle sebagai penggunaan teknologi digital dalam aktivitas sehari-hari dan digital commerce yakni penggunaan teknologi digital dalam aktivitas ekonomi.
Ciri lainnya dari masyarakat digital yaitu penggunaan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan, kebutuhan yang tinggi terhadap informasi. Kemudian, terjadinya perubahan pola interaksi menjadi online serta tingginya kebutuhan tenaga kerja di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
“Interaksi dapat dilakukan kapan pun dimana pun, serta komunikasi bisa dilakukan dengan cepat dan real time. Informasi juga dengan mudah diakses, tetapi bisa menjadi bumerang jika informasi berupa hoaks sehingga tidak mendapatkan manfaatnya, malah merugikan orang lain,” tuturnya.
Kehadiran masyarakat digital ada yang memberikan dampak negatif, seperti berkembangnya berbagai jenis kejahatan baru, pemanfaatan teknologi digital tidak sesuai pada tempatnya sehingga menurunkan produktivitas, munculnya kecanduan terhadap media sosial atau game, hingga berkurangnya batas privasi seseorang.
Ia mengatakan, meningkatnya aktivitas di ruang digital dengan dukungan smart teknologi memicu munculnya potensi informasi tak terbatas. Dari hal tersebut dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya kita dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita menjadi lebih luas. Akan tetapi, dampak negatifnya ketika membagikan berita bohong kepada orang lain.
Agar optimal, penggunaan teknologi digital ini bisa menggunakan kolaborasi langsung dalam hal pekerjaan, mencari informasi dan memeriksa kebenarannya, membuat sesuatu atau konten yang memberikan manfaat bagi orang lain, dan menjaga jejak digital selalu positif.
Webinar juga menghadirkan pembicara Leni Fitriani (Relawan TIK Garut), Theo Derick (CEO and Founder of Coffee Needs Shocks), Diana Belienda (Pengusaha – Digital Trainer), dan Cilarissa Purba sebagai Key Opinion Leader.