Transformasi digital merupakan bagian dari proses teknologi yang lebih besar yaitu berupa perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan dalam masyarakat. Berbicara tentang transformasi digital juga termasuk dalam cara berfikir masyarakatnya, untuk beradaptasi mempelajari hal baru. Seperti perubahan dalam interaksi sosial karena pandemi, di mana segala hal sebisa mungkin dikerjakan di rumah saja.
“Sekarang via media sosial, Whats’app, atau aplikasi lainnya. Ini sebuah perubahan yang harus kita sesuaikan juga,” Kata Golda Siregar, Senior Consultant at Power Character saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (16/9/2021).
Namun terkait interaksi sosial ada kabar kurang menyenangkan terkait survei Microsoft dalam Digital Civility Index (DCI) tahun 2020 yang mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya, di mana netizen Indonesia masuk dalam urutan terbawah di tingkat Asia Pasifik. Hal tersebut tentu bertolak belakang dengan kesan ramah tamah dan sopan santun yang selama ini dimiliki masyarakat Indonesia.
Apakah karena digital, sehingga menjadi berubah? Menurut dia ternyata apa yang ditampilkan selama ini ketika pertemuan langsung hanya 5% dari personality seseorang, yang ditampilkan sementara manusia sebenarnya seperti fenomena gunung es yang di dalamnya masih banyak hal tak terlihat seperti karakter dan tempramen saat dalam kondisi tidak baik seperti tertekan. Namun dia pun mengajak untuk mengaplikasikan budaya Indonesia yang berbudaya dan memiliki tata krama.
“Sebab di balik media sosial kita tetap berinteraksi dengan manusia, kita bukan berinteraksi dengan robot yang saat dihina dan dicaci maki hanya tertawa,” ujarnya.
Perubahan transformasi digital lainnya yang terjadi adalah dalam proses bekerja dan usaha, sehingga harus ada penyesuaian yang masyarakat sadari. Sementara itu setiap orang akhirnya pun harus memiliki kemampuan standart dalam menghadapi transformasi digital seperti paham teknologi, menjadi fleksibel, kolaborasi dan bekerja bersama, dan dalam hal komunikasi menggunakan perangkat teknologi yang ada.
Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Maria Natasha, Seorang Graphic Designer, Irma Nawangwulan, Lecture IULI, dan Mardiana R.L, Vice Principal in Kinderhouse Pre-School.