Budaya digital mendorong produktivitas yang lebih efisien dan lebih mudah. Transformasi digital baru hadir khususnya di Indonesia. Mitos berkembang bahwa teknologi dan budaya digital membuat masyarakat bekerja lebih keras dan lebih lama. Tapi pada kenyataannya penggunaan teknologi yang efektif membantu masyarakat menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat.
Sesuai penelitian Microsoft Digital Culture: Your Competitive Advantage, 2017. Perusahaan dengan budaya digital yang kuat dan tepat menghasilkan karyawan bekerja dua kali lebih produktif dan teknologi bisa membantu karyawan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien dan efektif.
Praktisi Humas dan Komunikasi, Sisi Suhardjo sepakat dengan hal itu. Teknologi digital memupuk keterlibatan karyawan dan memberdayakan kemampuan karyawan untuk menjadi yang terbaik. Sisi mengatakan, staf kantor dan atasan juga dapat mengembangkan diri bersama. Melakukan webinar bersama, sekarang lebih mudah tidak perlu jauh-jauh bahkan di tengah urusan kerja.
Karyawan juga dapat erkreasi dan berkolaborasi melakukan pekerjaan besar bersama dan membangun peran merema di dalam perusahaan. Budaya digital ini juga bisa mengembangkan inovasi bahkan kini bisa lebih cepat dilakukan.
“Ingin inovasi dengan membuat varian produk khas daerah mana tidak perlu repot ke sana. Misalnya kita membuat es cendol rasa Makassar kita tidak perlu jauh-jauh Makassar. Kita hanya perlu rekan kita yang ada di sana banyak kita bisa berdiskusi secara online untuk membuat inovasi baru tanpa harus bertemu tatap muka,” jelasnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (23/9/2021).
Jadi kita bisa melakukan inovasi untuk produk dan layanan lebih baik melalui teknologi informasi dan kemampuan kita memanfaatkan digital ini. Memang dalam budaya digital ini dan teknologi yang sudah mumpuni kita punya satu kesempatan untuk mengembangkan proses inovasi kita yang kuncinya berdasarkan pada kolaborasi dan kreativitas.
“Kita lihat produk yang berhasil itu karena mereka bisa mengembangkan inovasi dan kolaborasi dari teknologi digital. Kita memiliki kemudahan untuk mengakses teknologi dan hasilnya memberdayakan masyarakat untuk merangsang pertumbuhan,” tuturnya.
Produk dari manapun dari seluruh Indonesia dapat dengan mudah kita dapatkan. Produk yang keren-keren itu semua karena teknologi digital dan mereka berkolaborasi. Misalnya teh botol Sosro yang berkolaborasi dengan sepatu merk Sage. Dalam pewarnaan sepatu yang diwarnai dengan ampas daun teh. Kolaborasi itu tidak ada angkanya dan tidak terbatas hanya teknologi ini sangat memungkinkan kita untuk berkolaborasi dan berinovasi.
Webinar juga menghadirkan pembicara Zacky Badrudin (Praktisi Event Virtual), Reza Haryo (Konsultan Bisnis Spire Consulting),