Kemajuan internet membuat kita berada pada era keterbukaan informasi dan bisa mencarinya di mana pun. Namun, apabila kita tidak mau mengikuti perkembangan teknologi tersebut, tentu akan sia-sia karena kita akan mengalami ketertinggalan.
Penggunaan media digital pada setiap generasi tentu berbeda-beda. Di generasi baby boomers kebanyakan beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini untuk tetap menjaga hubungan dengan kerabat. Sementara pada generasi X sebagai pengguna Facebook terbanyak dibanding generasi lainnya dan kebanyakan mereka saat ini bekerja/berbisnis.
Kemudian, generasi milenial lahir ketika teknologi sedang berkembang dan saat ini teknologi berkembang pesat. Generasi milenial memiliki ciri khas yaitu memiliki banyak media sosial. Lalu, generasi Z dan akrab dengan teknologi, generasi ini senang bermain gadget juga aktif di media sosial. Dari segi keuangan, generasi Z memanfaatkan teknologi dengan membuka bisnis online. Namun, berbeda dengan generasi Alfa yang menjadikan teknologi sebagai sebuah kebutuhan dan generasi ini pun dikenal dengan sebutan digital native.
“Era digital adalah era terbaik untuk berkembang. Itu karena era ini termasuk era keterbukaan informasi, di mana semua individu mendapat kesempatan yang sama. Pemerintah juga turut andil dalam mendukung dan mempersiapkan mental masyarakat agar lebih siap dengan perubahan digital,” ujar Virginia Aurelia, Owner & Founder divetolive.id, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021).
Menurutnya, kita perlu berkembang di dunia digital karena nantinya akan selalu ada teknologi baru. Di dunia digital ini, semakin tinggi value yang kita miliki maka semakin terbuka juga peluang untuk mendapatkan uang.
Ia mengatakan, di masa ini atensi adalah tren baru. Namun, masih banyak orang yang tidak berani memulai sesuatu di dunia digital, terutama bisnis. Virginia menyampaikan, hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti takut gagal, memiliki ekspektasi yang tinggi, dan senang membandingkan diri dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk kita mengelola mindset atau pemikiran.
Virginia menyampaikan beberapa cara dalam mengelola mindset di era digital. Pertama, berhenti khawatir atau berpikir negatif mengenai apapun yang belum tentu terjadi. Dalam hal ini kita perlu memiliki kemauan untuk berubah dan menentukan tujuan di dunia digital. Kedua, buat persiapan yang matang terkait solusi yang akan diberikan terhadap suatu isu/masalah. Memahami target market dan kompetitor. Ketiga, membangun networking dengan orang lain. Keempat, mencari mentor untuk dijadikan anutan dari orang yang telah memiliki pengalaman
“Hal paling penting, lakukan terlebih dahulu. Kalau kita tidak memanfaatkan waktu untuk mencapai impian kita, maka orang lain yang akan memanfaatkan kita untuk mewujudkan impiannya,” ungkapnya.
Webinar juga menghadirkan pembicara Katherine (Praktisi Kesehatan), Wijaya Kusuma (Ketua RTIK Kabupaten Subang), Ellangga Seta (IT Consultant & Startup Enthusiast), dan Lady Kjaernett sebagai Key Opinion Leader.