Aktivitas yang serba terbatas saat pandemi membuat masyarakat beralih menggunakan digital. Kehidupan kita sehari-hari saat ini lebih banyak menggunakan internet untuk berkomunikasi, belajar, berdagang, belanja, bekerja, hiburan, sosialisasi dan lainnya.
Nurrul Baety Tsani Relawan TIK Jawa Barat mengatakan, kehidupan sosial budaya juga berubah kalau dulu kalau kita mengikuti pameran secara offline mengunjungi satu per satu booth yang ada. Kemudian, sekarang semua sudah virtual, pameran online ini kita sebagai peserta dapat menyaksikan itu dari mana saja. Namun seolah-olah kita sedang berada dalam pameran itu.
“Ada booth-nya, videotron, TV, spanduk dan detail-detail lain seperti pameran biasa. Di sana sana kita diberikan fasilitas juga untuk memilih ikon atau maskot untuk merepresentasikan kita jadi seolah-olah kita ada di sana sedang berjalan-jalan,” ungkapnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/9/2021).
Karena digitalisasi itu bergerak sangat cepat sumber-sumber baru teknologi digital pun harus terus berkembang. Jadi kemampuan di bidang teknologi informasi kini semakin dibutuhkan dan diprioritaskan untuk dipilih saat ada beberapa calon kandidat.
Level dasar kemampuan digital seperti mampu berkomunikasi melalui email, meneliti informasi secara online, menggunakan alat kolaborasi berbasis cloud secara bertanggung jawab. “Membuat dan mengelola dokumen online, ditambah presentasi karena kini rapat lebih banyak dilakukan secara virtual. Tidak lupa, manajemen perangkat dasar seperti menghubungkan device ke internet atau menginstal dan memperbaharui aplikasi,” lanjutnya.
Kemampuan-kemampuan secara soft skill juga harus dimiliki juga seperti critical thinking yakni mampu memecahkan masalah dengaan mengandalkan data atau fakta yang ada. kemampuan komunikasi efektif dengan orang banyak dengan tim sendiri atau juga dengan mitra perusahaan. Keterampilan berpikir kreatif yang menjadi dasar untuk menciptakan inovasi dengan mampu melihat masalah dan solusi yang harus dilakukan.
Terakhir kolaborasi, sekarang ini semua orang merasakan dampak dari kecepatan digital membuat salah satu cara untuk bertahan yakni dengan berkolaborasi. Jika ada kekurangan dapat dibantu oleh yang lainnya begitu juga kita bisa membantu kekurangan orang lain
Webinar juga menghadirkan pembicara, Stelita Marsha (Staf Ahli Kemendikbudristek), Oktavian Jasmine (Entrepreneur), Chiara Chaisman (Merchandiser Analyst), dan Almira Vania sebagai Key Opinion Leader.