Teknologi informasi yang semakin berkembang dan canggih memang memudahkan kehidupan masyarakat. Namun bukan berarti semakin canggih sebuah teknologi itu semakin aman. Para oknum yang memiliki niat jahat pun mereka sudah lebih canggih dan selalu bisa memperdaya teknologi juga manusia untuk memuluskan keinginan mereka.
Seperti kejahatan di dalam teknologi informasi yang memanfaatkan celah sekecil apapun yakni SIM swap fraud. Sumarudin, dosen Teknik Informatika Politeknik Negeri Indramayu menjelaskan, modusnya oknum ini mendatangi kantor provider dan mengaku kartu SIM dia hilang.
“Tentu bukan kartu SIM dia yang hilang, untuk meyakinkan biasanya provider akan bertanya data diri pribadi. Bahkan hingga nama ibu kandung, kalau memang oknum tersebut sudah memiliki semua data pribadi kita tentu dia akan mudah. Provider pun yakin orang tersebut yang memiliki SIM itu dan memberikan SIM baru,” jelasnya di webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (01/10/2021).
Saat nomor SIM sudah dikuasai oleh oknum ini dia juga akan menguasai internet banking atau apa saja aplikasi yang terhubung dengan nomor tersebut yang tentu bisa menguntungkan dia.
Kejahatan SIM Awal Fraud ini memang utamanya menargetkan untuk membobol rekening bank korban lewat aplikasi mobile banking kejahatan ini jelas bukan salah petugas operator.
Maka jangan sampai data-data pribadi kita itu bocor atau bisa saja dikumpulkan oleh oknum jahat. “SIM swap fraud ini kejahatan yang sebenarnya sulit dilakukan karena pelaku sangat berani untuk datang ke kantor provider untuk seolah-olah menjadi orang lain walaupun dia hanya mengantongi data data identitas,” lanjutnya.
Selain itu masih banyak langkah yang dilakukan sampai dia dapat membobol rekening. Tapi semua langkah-langkah berat itu sebenarnya mudah saja dilakukan dan mereka yakin karena mereka memang memiliki semua data pribadi seseorang. Jadi betapa pentingnya menjaga identitas terutama data sentitif yang dapat digunakan untuk memverifikasi kepemilikan kita terhadap akun yang kita miliki.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (01/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Zacky Badrudin (Founder Visquares), Tetty Kadi (Aktris Senior), Didno (Ketua RTIK Indramayu), dan Ribka sebagai Key Opinion Leader.