Aktivitas belanja online menjadi hal lumrah di masyarakat pada era digital. Belanja online sendiri merupakan proses di mana konsumen membeli barang secara langsung dari penjual secara interaktif dan real-time dengan media internet.
Di masa pandemi ini, dalam kurun waktu 1,5 tahun. Santia Dewi, Owner dari Limbackstore memaparkan, persentasi transaksi online meningkat hingga 60,5 persen dan menyisakan 39,5 persen untuk transaksi offline.
“Selama pandemi kegiatan belanja online bisa dilakukan setiap hari. Mulai dari membeli makanan sampai kebutuhan sehari-hari. Ada beberapa plus dan minus belanja online selama pandemi,” tutur Santia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (12/10/2021).
Kelebihan berbelanja online sekarang ini, yakni bisa menghindari kontak langsung, menghindari risiko penularan melalui barang, mudah menemukan barang yang diinginkan, dan banyaknya potongan harga.
Akan tetapi, kekurangan dari berbelanja online pun tidak sedikit. Di antaranya, mengganggu manajemen keuangan karena orang sering kali kalap saat berbelanja online, tidak menjamin kualitas dan kebersihan barang. Tanpa disadari, berbelanja online jauh lebih konsumtif dan kita cenderung membeli barang yang tidak dibutuhkan.
Saat berbelanja online, pilihlah toko yang terpercaya, membaca syarat dan ketentuan masing-masing toko terutama untuk masalah retur, mewaspadai harga yang terlalu murah, membaca deskripsi produk, memilih pembayaran yang aman seperti melalui marketplace, menyimpan bukti transaksi, dan menggunakan perangkat pribadi untuk berbelanja.
“Kebanyakan transaksi online pembayarannya melalui transfer bank. Otomatis banyak orang yang memiliki rekening dan bertransaksi lewat mobile banking,” jelasnya.
Agar terhindar dari kejahatan digital saat bertransaksi online, ada aturan yang harus diterapkan pengguna. Di antaranya, tidak menggunakan koneksi Wi-Fi publik, jangan mengisi daya ponsel di tempat umum, membuka situs perbankan melalui situs resmi, tidak membagikan informasi perbankan di media sosial, dan menggunakan kata sandi yang sulit.
Kemudian, hubungkan nomor handphone dan email yang paling sering di akses, untuk menghindari transaksi mencurigakan. Lalu, jangan berikan izin yang tidak perlu di aplikasi handphone kita.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Zacky Badrudin (Founder Vasquares Digital Event Platform), Asep Mahfudin (Dosen STIKIP Muhammadiyah Kuningan), Nurul Baety Tsani (RTIK Jawa Barat), dan Tanisha Zharfa sebagai Key Opinion Leader.