Masyarakat digital adalah masyarakat yang struktur sosialnya merupakan jaringan dengan mikro elektronik berbasis informasi dan teknologi komunikasi. Di dalam kehidupan kita sekarang ini hampir semuanya tersentuh kemajuan digital dengan automatisasi.
Khusus negara Indonesia, bahkan pengguna internetnya mencapai 73,7 persen dari total populasi, yakni sebesar 202,6 juta pengguna. Kemudian, 170 juta di antaranya merupakan pengguna aktif media sosial.
“Sekarang kita dibanjiri dan dihujani begitu banyak aplikasi-aplikasi digital. Mulai dari mengedit foto, berbagi cerita, informasi, dan lainnya. Perkembangannya juga sangat masif,” ungkap Frendy Winardi, Founder Royal Rejuvia Aesthetic Clinic dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/10/2021).
Ia mengatakan, perkembangan tersebut secara tidak langsung membentuk komunitas yang dinamakan masyarakat digital. Komunitas digital ini tidak terbatas jarak dan waktu.
Orang-orang yang bisa memanfaatkan dunia digital di antarnya pekerja seni, motivator, influencer, tokoh agama, kaum profesional, dan tokoh politik. Mereka ini sangat mungkin memanfaatkan teknologi digital dalam pekerjaannya. Misalnya, dengan membuat konten yang bisa disaksikan orang banyak secara online. Tokoh agama jadi bisa memberikan dakwah secara terbuka dan bisa disaksikan oleh semua orang yang mengaksesnya. Begitu pun dengan pekerja yang lain.
“Kuncinya adalah mulai saja dari sekarang. Mulai dari passion lalu konsisten. Enggak ada salahnya untuk mencoba masuk ke dunia digital sekarang supaya tidak lebih ketinggalan lagi,” ungkap Frendy.
Dunia digital ini juga tidak terbatas oleh pekerjaan tertentu. Menurut Frendy, semua hal bisa didigitalkan termasuk hobi. Dari hobi tersebut, kita bisa membagikannya di media sosial secara global. Dengan seperti itu, hobi kita bisa bermanfaat untuk orang lain bahkan memberikan penghasilan bagi diri sendiri.
Masuk ke dunia digital juga berpotensi menjangkau orang-orang yang membutuhkan produk/jasa kita. Ia mengatakan, kita harus berinovasi dan berimprovisasi secara tepat di masa pandemi. Karena kedua hal tersebut bisa menjadikan kita lebih berkembang. Sebab peluang bisnis di secara digital ini sangat tinggi.
Oleh karena itu, mulai beralih ke dunia digital dan menjadi masyarakat digital secepat mungkin. Kemudian, cari passion, bakat, atau hobi beserta mentor yang tepat. Dengan komunitas dan mentor yang tepat akan membantu diri kita berkembang sehingga bisa menjadi masyarakat digital yang bijak.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Oktora Irahadi (CEO INFIA), Meti Mediyastuti Sofyan (Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung – RTIK Kota Bandung), Tim Hendrawan (Creative Director), dan Ida Rhijnsburger sebagai Key Opinion Leader.