Keamanan dan keselamatan kita di ruang digital sangat penting karena hampir semua teknologi menggunakan device. Manusia dari jarak jauh pun bisa melakukan interaksi, komunikasi, bahkan berkolaborasi dengan alat digital.
Upaya mendukung keamanan digital salah satunya dengan menerapkan internet sehat. Gerakan ini muncul karena masih banyak aktivitas dunia maya yang dilakukan secara ilegal. Dengan internet sehat, kita memberikan batas ketika menggunakan internet agar tidak menjurus ke hal negatif.
Internet sehat ini terdiri atas, penetapan tujuan saat mengakses internet, mengupdate software dan antivirus secara berkala, tidak menyebarkan informasi pribadi, membuat kata sandi yang sulit dan mengubahnya secara berkala, serta selalu logout setiap situs setelah selesai mengaksesnya.
“Penting untuk kita menerapkan internet safety atau berinternet secara sehat untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari bahaya di dunia digital. Internet sehat juga diartikan sebagai konsep penggunaan internet secara bijak,” ungkap Andi Astrid Kaulika, Account Manager – Entrepreneur dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/10/2021).
Bijak bermedia sosial termasuk pintar digital, melindungi data, dan menjaga privasi. Sebagai kanal komunikasi, eksistensi media sosial sangat penting digunakan. Pintar berdigital berarti kita mampu berhati-hati dan memanfaatkan media sosial sebaik mungkin. Melindungi data dan menjaga privasi menjadi sebuah keharusan agar keamanan kita juga terjaga. Jangan sampai menyebarkannya di ruang publik.
“Selalu waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan, seperti link atau telepon di ruang digital, terutama yang bisa mengarah kepada phishing,” ungkapnya.
Apabila kita telah merasa dirugikan dan terkena kejahatan siber. Kita bisa melaporkannya kepada beberapa layanan. Di antaranya form Nawala, form Kominfo, Polisi Online, Polisi Cyber Crime, dan Pejabat Postel.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Laura Ajawaila (Psikolog Klinis Dewasa), Reza Haryo (Group CFO Floaton Bahari Indonesia), Yudi Herdiana (Dekan Fakultas Teknologi Informasi), dan Maichel Kainama sebagai Key Opinion Leader.