Di ruang digital berhimpitan secara langsung dengan media sosial, mau tidak mau kehidupan kita tidak bisa terlepas dari media sosial. Kita melakukan aktivitas, mencari informasi kemudian, menemukan informasinya juga lewat media sosial.
Ada beberapa etika yang harus kita lakukan di media sosial agar mendapatkan keamanan dan kenyamanan dan juga harmonisasi yang serasi di media sosial. Tidak menimbulkan konflik aktif juga menimbulkan berita hoaks dan lainnya.
Nenden Servia, Duta Bahasa Media Sosial Jawa Barat mengatakan, ketika kita berbicara soal etika, kita juga akan berbicara soal moral yang berbentuk yang bisa kita terapkan ketika menggunakan media sosial dalam ruang digital. Kewajiban moral etika bermedia sosial ialah perhatikan pengaruh pendapat Anda terhadap orang lain.
“Ada satu kasus yang malah jadi debat perang dingin di dunia media sosial yakni banyak di Twitter karena bentuknya teks kadang ada komentar atau tweet yang di retweet lagi. Namun dengan yang lebih buruk sehingga berdampak negatif bagi orang lain,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021).
Kita boleh berargumen karena kita berhak. Demokrasi saja mengatur berbicara di media sosial kita memang diperbolehkan. tetapi tetap perhatikan pengaruh pendapat kita terhadap orang lain. Kemudian kroscek apa yang akan di-posting, kita harus tahu ini postingan sifatnya personal atau di luar personal. Kalaupun personal kita harus siap mau tidak mau, karena kita posting di media sosial pasti orang-orang akan melihat.
“Kita harus etis bermedia sosial untuk menghindari munculnya konten-konten negatif tentunya di luar untuk menjaga keamanan akun kita, menjaga keamanan kesehatan mental kita. Menghindari munculnya konten-konten negatif media sosial,” jelasnya.
Kalaupun kita perhatikan saat di Instagram kalau kita selalu mencari berita positif, nanti Instagram juga akan terus menghadirkan juga konten-konten yang biasa kita cari.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Kis Urel (Coach Development), Febryanti Kristiani (Founder @vitaminmonster), Ismita Saputri (Founder Kainzen Room) dan Tanisha Zharfa sebagai Key Opinion Leader.