Semua serba digital termasuk dalam soal tanda tangan. Kini sudah banyak digunakan di dunia kampus perkantoran seiring dengan pekerjaan yang dilakukan dari jarak jauh serta kemudahan lain.Sehingga tanda tangan digitalpun menjadi sebuah keharusan bagi mereka dengan mobilitas tinggi.
Namun, Hadiansyah Ma’sum, Wakil Direktur I Politeknik LP3I mengingatkan, sangat perlu diwaspadai untuk tanda tangan digital ini sebab tanda tangan digital kita bisa digunakan oleh orang lain.
Maka di Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sebaiknya tanda tangan itu diverifikasi dahulu kemudian ketika dikirimkan ada password-nya atau keamanannya. Sehingga ketika dibagikan dalam bentuk PDF ke orang lain kepada masyarakat umum akan lebih relatif aman. Dan masyarakat umum tidak mengetahui keaslian dari tanda tangan kita.
“Ketika diverifikasi penerimanya saja yang bisa mengetahui keaslian dari pada tandatangan ini juga kita perlu hati-hati,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021).
Proses bisnis penerbitan tanda tangan digital yakni pertama dengan pendaftaran akun pengguna melalui e-sign. Petugas otoritas pendaftaran e-sign melakukan verifikasi akun. Kemudian pengguna mendapatkan 2 email untuk mendaftarkan sebagai permohonan penerbitan sertifikat elektronik. Email kedua untuk akun username dan password. Selanjutnya petugas otoritas pendaftaran BSRE melakukan verifikasi permohonan sertifikat digital.
“Sertifikat elektronik pengguna telah diterbitkan dan disimpan di esign. Pengguna melakukan tanda tangan elektronik pada dokumen dengan memasukkan PIN. Dokumen yang telah ditandatangani dan dapat diverifikasi oleh pihak lain,” lanjutnya.
BSre memastikan informasi elektronik tidak bocor kepada pihak yang tidak berhak mengetahuinya. Mereka juga meyakinkan bahwa pihak yang mengirimkan atau membuat informasi elektronik tidak dapat menyangkal. Memastikan juga informasi elektronik dibuat atau dikirimkan oleh pihak yang sah atau asli.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Asep Suhendar (Kreator Konten), dr. Frendy Winardi (Founder Royals Rejuvia), Chairi Ibrahim (CEO TMP Event), dan Deya Oktarissa sebagai Key Opinion Leader.