Dalam menjaga keamanan digital dan data pribadi kita, kuncinya adalah pada diri kita sendiri jangan malas dan selalu hati-hati. Jangan juga berpikiran kejahatan digital tidak akan pernah terjadi. Pada kenyataannya semua orang berisiko dan setiap orang adalah target potensial.
Hal tersebut disampaikan oleh Rita Komalasari pengurus APTIKOM Jawa Barat. Tidak melihat status sosial, latar belakang pendidikan, kekayaan dan lainnya tidak ada segmentasi tertentu yang diincar oleh para oknum kejahatan digital.
“Jangan malas menjaga perangkat lunak harus up to date. Selalu aktifkan pembaruan otomatis ini sangat disarankan bagi kita yang malas. Risikonya adalah jika kita tidak menjaga perangkat lunak kita terus up to date dapat mengakibatkan beberapa masalah serius di antaranya perangkat kita misalnya ada virus, malware, kita bisa kena serangan cyber dan perangkat mengalami crashing, freeze pada umumnya kinerja dari perangkat kita menjadi buruk,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021).
Masalah keamanan pembaruan perangkat lunak ini sebenarnya seringkali berisi perbaikan atau fitur-fitur baru. Seringkali ketika kita sudah melakukan pembaruan perangkat lunak diminta untuk restart komputer untuk menyelesaikan proses instalasi. Kemudian ada instruksi lakukan sekarang atau nanti.
“Bagi yang malas pasti akan selalu menunda nunda tetapi saya sarankan adalah lakukan hal ini sesegera mungkin. Beberapa risiko dari keterlambatan kita dalam melakukan update nantinya kita memiliki virus atau spyware,” ucapnya.
Virus-virus itu kita mengenalnya dengan malware contohnya ada disebut juga worm yang dapat mengeksploitasi dan melipatgandakan dirinya secara otomatis. Ada juga Trojan yang memiliki satu fungsi bisa menyembunyikan dirinya. Terkadang bekerja secara tidak terlihat di balik sistem operasi.
Maka dari itu kita harus selalu menginstal perlindungan anti-virus tetap up to date. Dengan memiliki antivirus bisa jadi firewall untuk perlindungan tambahan.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Ridwan Rustandi (dosen Telkom University), Aaron Daniel (Kreator Konten Pendidikan), Dian Nurawaliah (Founder Maleeha Skincare), dan Tresia Wulandari sebagai Key Opinion Leader.