Para siswa kini dihadapkan dengan satu etika yang harus dilakukan saat sedang berada di dalam kelas online. Ini tentu harus menjadi perhatian siswa khususnya mereka yang sudah lebih besar. Para siswa masih harus didampingin sekolah online oleh orang tua, dan orang tua harus aktif mengajarkan etika saat anak di ruang digital.
Pertama, jangan telat masuk kelas. Tentunya setiap siswa sudah mengetahui aturan masuk kelas pukul berapa. Jangan sampai ketika kegiatan berlangsung banyak siswa yang tiba-tiba hadir dan akan mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Jika memang akan telat, siswa dapat bertanggung jawab dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada guru.
Drajat, Guru SMPN 1 Cangkuang mengatakan, guru akan merasa dihargai jika ada informasi sebelumnya mengapa mereka telat. Generasi muda harus diajarkan untuk beretika yang pantas dan belajar menghargai orang lain. Sebagai bekal mereka untuk berhadapan dengan banyak karakter orang di masa depan.
Kemudian gunakan bahasa yang sopan saat meminta izin, bertanya atau apapun kepada guru. Karena sekolah virtual yang lebih banyak interaksi dengan teks. Siswa juga diharapkan memperhatika setiap yang mereka ketik.
“Penting untuk memperhatikan tanda baca, huruf kapital hingga warna teks juga semua memiliki arti. Jangan sampai membuat orang salah persepsi dengan apa yang kita ketik,” ujarny saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/10/2021).
Berpenampilan yang sopan saat di depan layar. Ibaratkan kita bertemu ketika offline penampilannya harus harus baik dan sopan. Artinya bagaimana siswa berpakaian yang rapi, kemudian penampilan wajah kalian seperti apa ini perlu diperhatikan oleh siswa dan tentunya oleh gurunya sendiri. Menyisir rambut juga tidak menggunakan baju yang lecek, selayaknya bertemu di dunia nyata.
Selain etika saat kelas online, ada banyak peraturan ketika berinteraksi yang harus dilakukan oleh pengguna digital. Menyadari jika lawan interaksi kita adalah sesama manusia. Sehingga perlu untuk menjaga perasaan dan bertindak tidak sesuai kehendak kita saja.
Hargai waktu dan kuota orang lain, Drajat mengartikan waktu bukan hanya milik kita sendiri tapi orang lain juga memiliki waktu, bisa jadi waktu mereka juga sangat terbatas. “Kuota orang lain jangan sampai mengganggu atau menghabiskan percuma. Misalnya kita mengirimkan video yang tidak penting dapat menghabiskan kuota orang lain,” jelasnya.
Emosi perlu dijaga jangan sampai ketika ada yang disampaikan rekan atau sahabat bikin kita cepat marah tidak terkendali. Jangan lupa juga untuk selalu hati-hati menghargai privasi orang lain. Tidak sembarangan menandai orang lain tanpa izin.
Webinar, juga menghadirkan pembicara, Stelita Marsha (Staf Ahli Kemendikbud), Adhim Wisnuyudoas (Tenaga Ahli Keamanan Informasi), dan Vania Almira sebagai Key Opinion Leader.