Di dunia digital yang semakin berkembang ini, kita hanya fokus memanfaatkan peluangnya saja yang selalu banyak hal baru yang datang. Tanpa terus memperbaharui cara kita berinteraksi.
Masih banyak pengguna media sosial yang harus selalu diingatkan soal cara berinteraksi. Drg. Silvia, dokter gigi yang juga pebisnis online ini menyadari hal tersebut. Para warga net memang harus sadar bagaiaman cara berinteraksi yang baik di ruang digital.
Bertanggung jawab, tentu ini menjadi kewajiban secara personal karena karena kita memiliki media sosial, kapan saja, di mana saja, dan apa saja dapat kita bagikan di media digital. Maka kita harus bertanggung jawab dengan apa yang kita sampaikan. Hargai orang lain, ketika ada orang yang berkarya ataupun membuat sebuah produk kita harus menghargainya. Bukan malah menghujat atau mencaci. Terpenting jauhi plagiasi, plagiasi ini juga menjadi hal yang sangat berbahaya.
“Apapun yang kita buat atau yang kita sampaikan di dunia digital harus orisinal berasal dari pikiran kita sendiri. Jika tidak bisa berarti kita harus menampilkan kredit atau keterangan milik orang lain atau terinspirasi dari orang lain. Jangan menutupi dan mengakui karya orang lain sebagai milik kita,” ungkapnya saat mengisi Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (21/10/2021).
Jaga privasi diri sendiri dan orang lain sangat penting sekali agar diri kita dan keluarga aman. Kedepankan pemikiran kritis, setiap yang kita perbuat baik di dunia maupun di dunia digital kita harus berpikir kritis dulu langkahnya seperti apa yang harus dilakukan dan dampaknya seperti apa.
“Cara berinteraksi di rumah digital ini mudah dipahami karena memang sama dengan yang biasa kita lakukan di kehidupan sehari-hari. Intinya jangan pernah berpikiran karena hanya berhadapan dengan layar lantas kita tidak beretika,” tutupnya.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Geri Sugiran (Relawan TIK Indonesia), Herman Pasha (Senior Trainer dan Konsultan), Evan Samuel (Digital Marketer), dan Clarissa Darwin sebagai Key Opinion Leader.