Produk kuliner memang agak berbeda dari karakteristik dan juga konsumen produk berbeda. Apalagi produk kuliner sendiri sebenarnya selalu ada perkembangan mulai yang kecil-kecil sampai yang besar. Perubahannya mengikuti dari negara ataupun kota-kota besar yang memang akhirnya merambah ke negara ataupun kota lainnya.
Setiap kota ataupun setiap daerah memiliki karakter dari selera makanan ataupun minuman tersendiri untuk dikonsumsi ataupun dia beli itu makanya untuk pemasaran harus menyesuaikan dengan daerah masing-masing apakah cocok atau tidak.
Bobby Firdaus founder Jajanangarut menjelaskan, mengenai promosi untuk produk kuliner ini. Kini ada ada pergeseran atau penambahan dari branding sendiri untuk promosi di media sosialnya.
“Jadi di sosial media ini terkadang masih sulit karena pemilik usaha masih sulit membedakan media sosial mereka dengan usahanya. Itu yang membuat karakternya kurang kuat. Untuk memperkuat branding produk kuliner itu harus dibuatkan media sosial khusus,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (22/10/2021).
Platform media sosial yang digunakan juga harus disesuaikan oleh target pasar dan juga produk makanannya. Selain itu, produk kuliner sekarang dapat lebih mudah dipasarkan karena ada aplikasi online. Semakin mudah hanya cukup memberikan promosi atau juga promosi diberikan langsung oleh penyedia platform. Daftar sebanyak banyaknya platform e-commerce sebab setiap mereka memberikan promo berbeda.
Beberapa platform e-commerce cocok dengan target market apalagi sekarang untuk seluruh Indonesia sudah mulai berkembang dengan ekspedisi yang memang sudah dapat masuk ke beberapa pelosok. Jadi untuk aplikasi online diharuskan meskipun belum belum banyak permintaan dari semuanya itu karena memang selain untuk memudahkan pencarian juga untuk mengenalkan termasuk harganya.
“Keuntungan lainnya di aplikasi online sebagai rekomendasi ataupun ulasan-ulasan, testimoni testimonisehingga kita tidak hanya menjual produk satu arah tetapi dua arah. Akan ada kritik dan saran dari konsumen. Apakah ada kelemahan atau kekurangan untuk mengembangkan bisnis kita. Karena memang untuk kuliner sendiri ada kalanya kita bosan ataupun ada perkembangan lain dari kulinernya,” jelasnya.
Maka, penting bagi pengusaha tetap berkembang dengan membuat menu-menu makanan baru ataupun dengan rasa juga variasi. Setelah itu promosi lainnya dengan caranya berkolaborasi dengan influencer. Mereka dapat memberikan testimoni tanpa harus mengatakan enak namun cara makan saja yang mungkin saja menggugah selera konsumen.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Rabindra Soewardana (Direktur Radio Oz Bali), Rikza Nashrulloh (dosen Institut Teknologi Garut), dan Marcella Vieneta sebagai Key Opinion Leader.