Di samping punya digital skiils, kita harus sadar dengan lingkungan digital itu sendiri agar kita menjadi masyarakat digital yang pintar.
Menurut Ranita Claudiya Akerina, Training & Development Officer), ketika kita sudah terintegrasi dan melek internet, maka keuntungan bisa didapatkan. Di antaranya, hemat waktu, hemat biaya, memperluas jaringan, cepat dan efisien, up to date, ramah lingkungan, hingga bisa multitasking.
“Penggunaan internet sangat-sangat memiliki dampak positif untuk kehidupan, tetapi kita harus tahu juga, selakn dampak positif ada beberapa dampak negatif dari internet itu sendiri,” ujar Ranita dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (22/10/2021).
Ia menuturkan, ada banyak sekali kasus kejahatan siber yang terjadi di Indonesia. Kita sebagai masyarakat digital yang pintar harus menyadari dampak-dampak negatif ini. Perlu diketahui juga bahwa kita sebagai masyarakat indonesia turut menghadapi tantangan-tantangan pada dunia digital.
Pertama, penipuan online mulai dari saat melakukan transaksi dan kejahatan di media sosial. Bahkan beberapa di antaranya bertujuan ke arah pelecehan seksual. Kita perlu mengenali modus-modus penipuan di ruang digital, seperti phishing, framing sniffing, social engineering, dan money mule.
Kedua, hoaks yang merupakan tantangan sejak lama. Hoaks semakin banyak menyebar semenjak memasuki masa pandemi dan paling mudah tersebar lewat media sosial. Berita palsu ini terdiri atas beberapa jenis, di antaranya satire, konten menyesatkan, informasi salah konteks, salah koneksi, konten tiruan, konten manipulasi, dan konten palsu. Ia mengatakan, apabila suatu informasi masih simpang siur kebenarannya, kita sebagai masyarakat digital yang cerdas harus mencari tahu terlebih dahulu faktanya.
“Dalam mengatasi ini kita harus kembangkan rasa penasaran setiap saat, jangan terlalu cepat menyebarkan suatu berita tanpa mengecek kebenarannya,” ungkap Ranita.
Tantangan ketiga ialah cyberbullying yang marak terjadi di media sosial. Dampak dari perilaku ini tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga kesehatan mental korban. Dampak terparah, cyberbullying ini akan berakibat fatal hingga bunuh diri. Dengan demikian, kita harus lebih sadar lagi mengenai perilaku ini baik untuk diri sendiri maupun orang sekitar.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Ginna Desiana (Creator Game Board Dolanan Yuk.id), Diana Nafiah (COO Halo Bayi), Tika Septiani (Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati), dan Winda Ribka sebagai Key Opinion Leader.