Kini beragam aplikasi tersedia, para inovator berlomba menyajikan aplikasi. Untuk para muslim kini tersedia banyak aplikasi mendukung ibadah serta aktivitas keagamaan lainnya.
Khoiruddin Muchtar, dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengatakan, coba buka
Quran.ksu.edu.sa ada aplikasi Alqur’an. Di dalam aplikasi ini kita bisa melihat atau mencari surat-surat yang kita inginkan dan ayatnya. Kemudian menyetel suara dari banyak pembaca Al-Qur’an.
Aplikasi ini dirilis secara global untuk mengetahui waktu sholat dan adzan di banyak negara. Di dalamnya juga ada Quran digital dengan suara yang tulisan Arab dan artinya dengan berbagai macam bahasa.
“Nanti kita tinggal minta pakai bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan sebagian banyak bahasa di sekitar lebih dari 10 bahasa. Aplikasi itu bisa kita gunakan saat Ramadhan mempersiapkan jadwal berbuka dan memantau waktu puasa, ada juga tasbih digital untuk dapat terus berdzikir,” jelasnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/10/2021).
Aplikasi lain, yakni perpustakaan Islam digital, banyak tafsir terdahulu sampai tafsir yang terbaru. Jadi kalau banyak santri dulu membaca kitab kuning atau tafsir lainnya melalui buku kini sudah dalam genggaman.
Kemudian ada aplikasi sedekah, banyak yanh menggalang dana inisiatif untuk program sosial. Aplikasi memang disediakan untuk menyalurkan bantuan bantuan kemanusiaan dan juga dapat menyalurkan zakat.
“Di sini juga disediakan tentang kalkulator zakat. Misalnya kita berdagang zakatnya berapa persen. Kalau di bidang pertanian berapa persen dan lain sebagainya,” jelasnham
Khoiruddin menceritakan, di kota Bandung juga ada aplikasi Magrib Mengaji. Di aplikasi ini kita dapa melihat masjid-masjid mana saja yang mengadakan program magrib mengaji. Sehingga siapapun dapat ikut serta ikut dari mesjid yang terdekat dari tempat mereka.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Bowo Suhardjo (Konsultan Bisnis), Yoseph Hendrik (dosen Tarakanita), Oktoberi Surbakti (Program Director TMP Event), dan Marcella Vionita sebagai Key Opinion Leader.