Kecakapan digital menjadi sebuah kewajiban generasi muda Indonesia saat karena mereka harus belajar online akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 2 tahun ini. Ditambah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengharuskan untuk mereka sebagai generasi penerus cakap digital karena beberapa tahun mendatang meskipun sudah tidak pandemi lagi. Kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh ini pasti akan terjadi ataupun ketika sudah di dunia kerja. Pekerjaan semakin fleksibel karena bisa dilakukan dari mana saja.
Intan Purnamasari, dosen Unsika mengatakan, bagi para pelajar tidak perlu khawatir karena media belajar online kini sudah banyak menjamurnya aplikasi media pembelajaran online yang memiliki kualitas yang cukup baik. Bahkan sangat baik sehingga mereka dapat belajar seperti biasa bahkan tanpa harus keluar dari rumah.
Saat belajar online para generasi muda ini diharapkan memiliki sifat curiosity. “Rasa ingin tahu yang tinggi sehingga semangat belajar itu tidak pernah luntur walaupun harus belajar di rumah secara online dengan memanfaatkan teknologi saat ini. Pertahankan sifat rasa ingin tahuan ini,” ungkapnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (28/10/2021).
Maka, pada literasi digital yang digaungkan pemerintah di saat kondisi kita saat ini yang sedang menghadapi pandemi. Semua serba terbatas jika tidak ada rasa semangat untuk belajar tentu akan mengalami kemunduran. Intan mengutip kata-kata Mahatma Gandhi, “hiduplah seolah engkau mati besok, belajarlah seolah-olah engkau hidup selamanya”. Sebab kita terus akan dihadapi dengan perkembangan teknologi, perkembangan zaman di mana kita harus terus belajar hal baru dari dari sebelumnya yang kita pelajari.
Dia juga menjabarkan manfaat belajar online yang dapat dirasakan oleh para generasi muda saat ini yakni mereka dapat menghemat biaya juga waktu yang lebih fleksibel. Memang untuk anak yang masih jenjang di bawah agak kesulitan untuk belajar karena mereka masih belum mandiri.
“Namun keadaan ini memang tidak bisa kita tolak lagi orang tua bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi. Paling tidak ini orang tua bisa menemani anak belajar, mengetahui bagaimana perkembangan mereka secara langsung dan dapat mengoreksi setiap kekurangan dari anak. Mereka juga dapat mempersiapkan di kemudian hari jika ada kekurangan yang anak alami,” jelasnya.
Belajar online itu bisa mendapatkan feedback yang cepat dan sesi diskusi yang lebih jelas. Feedback yang bisa di dapatkan langsung dari guru ketika mengumpulkan tugas. Orang tua pun dapat banyak berkonsultasi dengan guru secara langsung. Untuk materi pembelajaran lebih menyenangkan karena berbentuk visual dan juga memudahkan untuk menghilangkan saat ada materi yang kurang dipahami.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Andro Hartanto (CEO IOJIN), Oktoberi Surbekti (Program Director TMP Event), Nirlaba Sanjaya (RTIK Karawang), dan Marcella Vionita sebagai Key Opinion Leader.