Orang tua bagi anak-anak di generasi digital perlu lebih waspada akan bahaya kecanduan gadget. Meski sebagai orang tua menginginkan anak agar bisa cakap digital, kita pasti tidak ingin anak terkena kecanduan.
Sebelum mencegah, kita harus mengenali tahap perkembangan kognitif pada anak. Perkembangan kognitif pada anak terjadi dalam empat tahap. Pertama, tahap sensori motor pada anak usia 2-7 tahun. Kedua, tahap pra operasional pada anak usia 2-7 tahun. Ketiga, tahap operasional kongkrit pada anak usia 7-11 tahun. Keempat, tahap operasional formal pada anak usia di atas 11 tahun.
Dian Nurawaliah Sonjaya, Founder Maleeha Skincare menjelaskan, pada tahap sensori motor di anak-anak usia 0-2 tahun orang tua harus ingat melihat, meraba, dan mendengar. Anak-anak di usia ini lebih identik pada hal-hal yang mereka lihat secara langsung, raba secara langsung, atau dengar secara langsung. Peran orang tua dan lingkungan sekitar pada tahap ini sangatlah penting.
“Anak di usia ini belum bisa berpikir, Ketika anak di usia ini memanggil ‘mama’ saja dia lebih membiasakan diri, bukan karena dia berpikir bahwa itu ibunya. Di usia ini pun anak-anak diharuskan meraba hal-hal yang bisa diraba secara langsung, seperti tekstur beras,” jelas Dian dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (29/10/2021).
Pada tahapan sensori motor, anak-anak sangat tidak disarankan untuk menggunakan gadget, sebab peran lingkungan sekitar lebih penting dibandingkan menggunakan gadget.
Kemudian, pada tahap pra operasional, anak-anak sudah bisa berpikir tetapi tidak logis dan tidak konsisten karena banyak berimajinasi. Anak-anak pada tahapan ini akan menilai sesuatu berdasarkan apa yang dilihat dan didengar. Orang tua harus berhati-hati agar tidak bertindak negatif pada anak usia ini. Selain itu, anak-anak usia ini tertarik pada suatu hal yang unik. Pada usia 2-7 tahun, anak boleh diberikan waktu menggunakan gadget, tetapi harus ada pembatasan penggunaan gadget. Saran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, durasi anak menggunakan gadget tidak lebih dari dua jam perhari.
“Anak-anak boleh menggunakan gadget untuk keperluan pembelajaran atau bermain game. Batasi penggunaan gadget pada anak,” tuturnya.
Sebagai orang tua, kita tidak boleh menggunakan gadget sebagai solusi agar anak tidak rewel. Lalu, seimbangkan kegiatan anak di dunia maya dengan dunia nyata,
Webinar juga menghadirkan pembicara, Wijaya Kusuma (Ketua RTIK Kabupaten Subang), Ricco Antonius (Founder of Patris Official Store), Diana Nafiah (COO Halo Bayi), dan Kevin Joshua sebagai Key Opinion Leader.