Era revolusi digital merupakan informasi yang melimpah, ada tsunami digital yang kita semua hadapi tidak terhalang sekat dan ruang waktu kapanpun kita bisa memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Namun di sisi lain kejahatan digital juga sangat banyak konon katanya setiap 1 menit 57 detik terjadi tindakan kriminal di Indonesia.
Transformasi digital, bagaimana manusia menjadi dehumanisasi digital atau tidak dimanusiawi-kan. Bagaimana terjadi pembiasan yang tidak terukur, di rumah bisa saja anak diberikan gawai tanpa batas meskipun di sekolah diberikan pemahaman karakter ibadah membantu orang tua.
Kita tidak bisa memantaskan manusia pada porsinya, karena ada dehumanisasi. Kemudian dampak lain eksistensi mengalahkan kemanusiaan. Seringkali kita lihat ada terlibat kecelakaan namun malah diabadikan bukan ditolong terlebih dahulu. Lebih baik eksis daripada menolong orang.
“Kemudian melahirkan masyarakat yang konsumtif, dari kecil anak anak sudah diajarkan menggunakan barang bermerek dan selalu senang berbelanja. Atau kebiasaan belanja online yang seakan akan menggampangkan urusan belanja ini hanya karena barang yang disukai bukan berdasar kebutuhan. Semua didorong oleh adanya digitalisasi,” jelas Hendra Yulianto, wakil Kepala Sekolah SMA Pasundan 3 Bandung saat webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (09/11/2021).
Dalam digitalisasi penting juga selain meminimalisir dampak dampak negatif juga harus memikirkan untuk keamanan digital. Bagaimana seseorang harus bisa menjaga privasinya informasi personal yang sebaiknya tidak diekspos. Paling tidak harus mengetahui apa saja informasi data yang boleh dan tidak dibagikan di media sosial. Kemudian melakukan perlindungan untuk memproteksi akun media digital dengan password yang kuat dan tidak dibagikan kepada siapapun.
Selanjutnya yakni berbagi informasi dengan sebaik-baiknya karena apa yang sudah dibagikan di dunia digital tidak bisa dihapus sehingga meninggalkan jejak digital bagi diri kita sendiri. “Selalu berhati-hati jika ada ada link yang datang, bisa jadi itu virus dan juga jika ada seorang yang meminta kode, jangan pernah kita kasih. Karena bisa jadi itu akan mengambil akun media digital kita,” lanjutnya.
Selain keamanan untuk diri sendiri keamanan berinteraksi pun harus dijaga yakni dengan tetap menjaga etika dalam berkomunikasi di ruang digital. Bertutur kata sopan meskipun tidak bertatap muka langsung namun dapat berkata yang baik dan santun.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Dedy Rustandi (dosen Telkom University), dr. Katherine (Praktisi Kesehatan), Herman Pasha (Trainer Coach), dan dr. Wafika Andira sebagai Key Opinion Leader.