Saat ini setiap orang yang menggunakan internet dan media sosial. Dengan itu setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang kreator digital. Hal tersebut dikatakan Carissa Muhamartha sebagai Key Opinion Leader karena kerap berkecimpung dalam dunia digital. Carissa menceritakan pengalamannya di platform Instagram saat ingin memulai berkarya di dunia digital.
Pengalamannya yang diceritakan kebanyakan merupakan kegiatan sehari-hari dikemas dalam konten menarik. Ia pun konsisten melakukan kegiatan tersebut. Ia menyampaikan, dari konsistensi tersebut maka akan terbentuk gaya atau ciri khas dalam memanfaatkan media sosial.
“Sebagai digital kreator, ada beberapa hal yang aku pelajari juga. Kita harus skeptis, mindful, dan keen,” tutur Carissa dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021).
Ia menjelaskan, skeptis berarti kita tidak langsung percaya dengan setiap informasi yang didapatkan di internet. Cek kembali kredibilitas informasi tersebut. Kemudian, mindful yakni berhati-hati dalam membagikan sesuatu di media sosial. Menurutnya, tidak setiap hal bisa dibagikan di ruang publik seperti media sosial dan tidak semua orang perlu tahu juga. Lalu, keen yang berarti kita harus terus belajar. Hal ini karena di dunia digital kita bisa lebih mengeksplor diri dan menambah kemampuan baru kita yang bisa berguna di masa depan.
“Untuk menambah kemampuan, kita bisa menonton YouTube, mengikuti webinar, dan bergabung di komunitas supaya bisa membentuk networking yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Di samping ketiga hal yang dipelajari, menjadi seorang kreator digital tidak lepas dari komentar negatif atau hate comment. Akan tetapi, Carissa memiliki cara tersendiri untuk menghadapinya, yakni dengan mendiamkannya, menghapus atau melaporkan, serta membalas komentar negatif dengan kebaikan.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Sugiarti (Instruktur VCT Jawa Barat), Markana (SMAN1 Dukupuntang Kabupaten Cirebon), Endun Abdul Haq (Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Provinsi Jawa Barat), dan Rizky Aliyya Julianda (Instruktur Edukasi4ID).