Media tradisional lambat laun sudah mulai ditinggalkan seiring dengan transformasi digital yang terjadi. Media apapun dalam bentuk cetak seperti sudah ditinggalkan. Misalnya, calon pengantin sudah tidak perlu repot memesan undangan fisik yang terlalu banyak, karena kini sudah ada undangan digital bahkan dalam bentuk website yang berisi bukan foto dan juga video.
Tidak perlu bingung juga untuk mengirimkan alamat, apalagi jika ingin mengundang kerabat yang kita tidak tahu alamat rumahnya. Cukup kontak media sosialnya lalu kirimkan link undangan digital.
Hasan Basri, dosen UBSI mengatakan, seperti itu yang disebut dengan budaya digital yang saat ini kita coba harus terus dikembangkan. Terutama untuk literasi digital yang lebih unggul. Juga ada langkah percepatan transformasi digital sudah dicanangkan.
“Kita semoga sudah merasakan adanya internet, percepatan digital. Mudah-mudahan selalu dan terus konsisten untuk membuat Indonesia semakin cakap digital. Pertama percepatan itu infrastrukturnya sudah mulai dibangun dan ini pun sudah mulai terasa ya untuk teman-teman di daerah pelosok,” jelasnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021).
Persiapan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis. Baik di sektor pemerintahan layanan, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri maupun penyiaran. Ini sudah kita rasakan, salah satu contoh kecilnya dalam layanan pemerintah. Misalnya untuk mengajukan akte kelahiran atau bahan data di KTP cukup melalui online. Jadi kita tidak perlu lagi datang ke kantor dinas kependudukan, tidak perlu lagi membuang tenaga untuk mengantri dan juga waktu kini dapat dilakukan dari mana saja.
Kemudian integrasi pusat data nasional, kita dapat merasakan jika dulu kita kebingungan pengajuan dokumen. Terkadang prosesnya terlalu lama misalnya mengubah data nama di KTP, atau mengubah status di KTP itu bisa lama. Dengan integrasi yang ada cukup dengan e-KTP ada program untuk mengubah data.
Selanjutnya langkah percepatan transformasi digital oleh pemerintah yakni dengan kesiapan SDM bertalenta digital. “Dari perguruan tinggi sudah menyiapkan SDM yang unggul mengedepankan dari mahasiswa dan mahasiswi untuk membuat aplikasi berbasis Mobile atau digital. Di UBSI sudah banyak mata kuliah yang nantinya akan berbasis aplikasi digital,” ungkapnya.
Terakhir, berkaitan dengan regulasi ini juga sudah dipersiapkan mengenai skema pendanaan dan pembiayaan yang dilakukan pemerintah bekerjasama dengan lembaga swasta. percepatan transformasi digital yang sudah disiapkan pemerintah diharapkan mampu dimanfaatkan masyarakat untuk dapat menggunakan internet dengan sebaik-baiknya. Dimulai dengan memahami literasi digital sehingga memiliki kecakapan digital yang berbudaya dan jugaberperilaku di ruang digital sesuai dengan etika dan dapat menjaga keamanan pribadi di dunia digital.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Evan Samuel (Digital Marketing Specialist), Muhammad Miftahun Nadzir (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Lim Siaw Liang (Owner Madam Lim), dan Aflahandita sebagai Key Opinion Leader.